Naskah Teater Karya: Rodli TL
ANAK-ANAK BERMAIN MEMBERIKAN GAMBARAN SUASANA PERKAMPUNGAN YANG DAMAI. MEREKA BERMAIN TERBAGI MENJADI TIGA REGU. BERLOMBA MENGAMBIL JEPITAN JEMURAN. PERMAINAN TERUS BERLANGSUNG. SOLIHA DAN BEBERAPA TEMAN LAIN LALU BERNYANYI DAN BERJOGET (PUNYA BANYAK TEMAN).
OS : Soliha ayo cepat, sudah ditunggu, Paman!
SOLIHA MULAI MENAMPAKKAN RAUT WAJAHNYA YANG SEDIH. LALU SAKTI MENDEKATINYA.
SAKTI : Ada apa, Soliha?
SOLIHA : (Diam)
TEMAN 1 : Ya, kenapa, Soliha?
TEMAN 2 : Ya, Soliha Nampak sedih ya
TEMAN : Permainan kita tidak dilanjutkan dong, kalau begini
SAKTI : Ayolah bicarara, Soliha! Kamu pernah bilang kan, berat sama dipikul ringan sama dijinjing, susah senang harus kita tanggung bersama
TEMAN 1 : Ayolah Soliha, susah senang kita tanggung bersama
SOLIHA : Ayah dan ibu telah berpisah
BERSAMA : Oh ya?! Kenapa mereka berpisah?
SOLIHA MASIH DIAM. TEMAN-TEMAN RAMAI SALING BERTANYA.
SAKTI : Sssssst!
SEMUANYA DIAM
SAKTI : Maafkan kami, Soliha. Yang telah lancang menanyakan semua itu
SOLIHA : Tiadak apa-apa. Saya juga minta maaf kepada kalian semua. Sebab…(Diam)
TEMAN 2 : Sebab kenapa Soliha?
SOLIHA : Saya harus berpisah dengan kalian
BERSAMA : Berpisah?!
SOLIHA : Saya harus tinggal bersama nenek di kampong jauh sana.
SOLIHA MENYANYI (HATI SEDI HATI GUNDA TIDAK MAU BERPISAH) AKHIRNYA TEMAN SOLIHA IKUT MENYANYI DENGAN SEDIH DAN MENANGIS.
OS : Soliha, ayo cepat, sudah ditunggu, Paman!
SOLIHA : Maafkan saya. Selamat tinggal teman-teman
SOLIHA MASUK SEKOLAH SEBAGAI SISWA BARU. AWALNYA KELAS SANGAT RAMAI. MEREKA TIDAK MEMPERDULIKAN SOLIHA. AKHIRNYA SALAH SATU DIANTARA MEREKA ADA YANG TAHU. MEREKA MENDEKATI DAN MENGGODANYA.
KASA : (MENGANGKAT JARI KE MULUTNYA) Sssst! (MELAMBAIKAN TANGAN, MEMANGGIL UNTUK MENDEKATINYA) Cepat kemari! Ssst!
SEMUA ANAK MENGIKUTI BAHASA ISYARAT KASA YANG BERUSAHA MEMBENTAK SOLIHA YANG SEDANG ASYIK DUDUK SENDIRIAN.
SOLIHA TAHU APA YANG MAU DILAKUKAN DI BELAKANGNYA. KETIKA TEMAN-TEMANNYA MAU MEMBENTAKNYA SOLIHA PURA-PURA TIDAK TAHU DAN PINDAH TEMPAT DUDUK. KASA DAN TEMAN-TEMANNYA TERUS MENGIKUTINYA DARI BELAKANG. NAMUN PADA AKHIRNYA SOLIHA YANG MEMBENTAK TERLEBIH DAHULU.
SOLIHA : Haaaa! (TERTAWA MALU) Mau apa kalian! Mau membentak, kasihan de lo!!
KASA : Hai anak baru, berani-beraninya kamu meledek kami
TEMAN 1 : Hai anak baru, Jangan sembarangan bertingkah di kelas ini.
TEMAN 2 : Kamu harus minta ijin pada pimpinan kami
SOLIHA : Pimpinan?! Maksudnya Kepala Sekolah?! Ya sudah, dong
TEMAN 3 : Bukan Kepala Sekolah. Tapi pimpinan kami!
SOLIHA : Oh, Ketua Kelas
TEMAN 4 : Bukan hanya ketua kelas. Tapi bos bahkan raja kami
SOLIHA : Walah, hebat di sini ada bos, ada raja. Mana dia?
TEMAN 2 : Hai bos dan raja yang terhormat. Anak baru itu ingin berkenalan sama raja.
KASA : (DIAM DENGAN TATAPAN MATA YANG TAJAM DENGAN TANGAN BERSENDAKEP).
SOLIHA : Oh dia rajanya. (TERTAWA) Pakainya kok seperti itu. Mana mahkotannya. Wah tidak pernah nonton film ya. Raja itu harus pakai mahkota di kepalannya. Pakaiannya mewah berkelap-kelip berwarnah emas. Ia gagah layaknya seorang ksatria yang perkasa.
KASA : Hai anak baru. Jangan sembarangan kalau bicara. Kelas ini ada aturannya. Ada tata tertibnya
SOLIHA : Ya pasti dong. Semua sekolah dan kelas dimanapun pasti punya aturan. Ada jadwal piket dan lain sebagainya.
KASA : Lain ladang lain belalang. Lain kelas lain orang yang berkuasa
TEMAN 1 : Dan disini si Bos Raja kasa yang berkuasa.
KASA : Dan saya yang punya aturan
BERSAMA : Hidup Raja Kasa! Hidup Raja Kasa! Hidup Raja Kasa!
KASA : Masih tidak mau tunduk! Masih mau melawan!
SOLIHA : Siapa takut!
MEREKA SALING MENATAP MATA DAN MENDEKAT BERHADAPAN. TANGANNYA SALING MENDORONG. KASA TERJATUH. SEMUA TEMAN YANG TADIANYA DIAM LALU TERTAWA DAN MEMBERIKAN DUKUNGAN PADA SOLIHA
MEREKA BERTENGKAR DAN MENYANYI (JAGOAN).
BEL BERBUNYI. ADEGAN BERPINDAH TEMPAT DAN BERGANTI WAKTU.
TEMAN S 1: Soliha, hati-hati loh. Kasa itu sangat nakal
TEMAN S 2: Ya, Soliha. Bila kita mau mengikutinya, dia pasti terus mengganggu kita.
SOLIHA : Kasa itu seperti apa sih orangnya?
TEMAN S1: Yang jelas dia anaknya orang kaya. Apa yang ia inginkan pasti dituruti. Dia sangat dimanja oleh keluarganya. Begitu juga di sekolah, ia suka marah-marah bila ada teman yang tidak mau menuruti perintahnya.
TEMAN S 3: Bahkan yang sangat menyedihkan. Ia selalu memaksa kami untuk mengerjakan tugas atau PR. Sutau hari kami menolaknya. Ia marah dan membuang tas kami ke sungai.
SOLIHA : Kenapa kalian tidak lapor ke Guru atau ke orang tua kalian?
TEMAN S4: Kami tidak berani,
SOLIHA : Kenapa?
TEMAN S 2: Dia akan berbuat nekat.
SOLIHA : Senekat apapun harus kita lawan, dong. Bila kita biarkan, kasihan dia. Dia akan semakin menjadi anak yang nakal, dan kelak besar akan menjadi orang jahat.
TEMAN S 4: Kami tetap tidak berani
SOLIHA : Aneh?! Apa ia anak polisi, tentara, bejabat barangkali
TEMAN S 3: Dulu…
SOLIHA : Maksudnya?
TEMAN 3 : Sejak orang tuanya…
TEMAN 1 : Ssssst! Diam! Dia datang kemari.
SOLIHA : Bila ia menganggu kita lagi. kita harus melawannya. Kita tidak boleh takut pada kesemenah-menahan.
TEMAN S 1: Jangan, Soliha. Berbahaya!
TEMAN S 2: Ya, Soliha. Lebih baik kita meninggalkan tempat ini.
SOLIHA : Jangan takut. Semuanya pasti akan baik-baik saja
KASA DAN TEMAN-TEMAN SUDAH BERADA DI DEKAT SOLIHA DAN TEMAN-TEMAN. MEREKA SEAKAN MERENCANAKAN SESUATU.
KASA : Soliha, besok kamu harus memberikan separoh dari uang sakumu!
SOLIHA : Kenapa tidak sekarang saja?
KASA : Apa masih punya?
SOLIHA : (TERTAWA) Soliha dilawan!
KASA : Ayo, ambil teman-teman!
TEMAN K1: Berapa, Raja?
KASA : Semuanya!
TEMAN K2: Kok semuanya? Separoh saja, Raja!
KASA : (MEMBENTAK) Semuanya!
SEMUA : Siap! Semua, Raja!
TEMAN-TEMAN KASA BERGERAK LAYAKNYA PASUKAN BARIS BERBARIS.
TEMAN K1: He, anak baru, berdasarkan laporan yang saya terima. Kamu punya uang banyak
SOLIHA : Masalah?!
TEMAN K2: Ya masalah, dong. Sebab sang Raja telah memerintahkan pada kami. Kamu harus membayar upeti pada dia
SOLIHA : Berapa?
SEMUA : Semua!
SOLIHA : Kok enak!
TEMAN K2: Kami akan memaksamu,
TEMAN K2: Kami akan merebut semua uang darimu!
SOLIHA : Coba saja kalau bisa!
KASA : Jangan berbelit-belit. Ambil paksa!
SEMUA : Siap, Raja!
TEMAN KASA TERUS BERUSAHA MEREBUT TAS SOLIHA. NAMUN SOLIHA TERUS BISA MENGHINDAR DAN MEMPERMAINKAN MEREKA. MEREKA SEPERTI BEBEK YANG KELAPARAN. BERUSAHA MEREBUT TAS SOLIHA.
TEMAN S1: Hati-hati, Soliha!
TEMAN S2: Awas, Soliha!
TEMAN S2: Lari saja, Soliha!
AKHIRNYA SOLIHA MELEMPAR TASNYA JAUH TINGGI. TEMAN-TEMAN KASA BERUSAHA DAN BERHASIL MENANGKAPNYA. DENGAN BANGGA MEREKA MENYERAHKAN TAS SOLIHA KE KASA.
TEMAN K1`: Raja, kami berhasil
TEMAN K2: Kami telah melaksanakan perintah raja dengan baik.
KASA : Kalian memang prajurit Raja Kasa yang tangguh.
SEMUA : Terimakasih, Siap, Raja!
KASA : Serahkan tas dan uang itu pada saya!
SEMUA : Siap, Raja!
TEMAN-TEMAN KASA MENYERAHKAN TAS TERSEBUT. KASA LALU MEMBUKANYA. IA SANGAT KAGET DAN LARI TUNGGANG LANGGANG. TEMAN KASA PENASARAN LALU IA MENCOBA MENGAMBIL TAS YANG DILEMPAR KASA, DAN MEMBUKANYA. MEREKA LIHAT BERSAMA-SAMA. SPONTAN TEMAN-TEMAN KASA KETAKUTAN DAN JUGA BERLARIAN.
SOLIHA : (TERTAWA) Begitu itu jagoan. (TERTAWA) Ternyata penakut! (TERTAWA) Seberani-beraninya manusia masih terselip rasa takut pada dirinya. Sekuat-kuatnya manusia pasti memiliki sisi lemah. Senakal-nakalnya anak masih punya keinginan besar menjadi orang baik.
TEMAN S1: Soliha, kenapa mereka semua takut?
TEMAN S2: Kamu hebat, Soliha. Bisa membuat mereka takut
TEMAN S3: Wah, jangan-jangan Soliha anak orang sakti, punya ilmu ajaib
SOLIHA : (MENGAMBIL SESUATU DALAM TASNYA) Tatap mata saya, tarik nafas dalam-dalam, terus kosentrasi. (SOLIHA MENGELUARKAN ULAR MAINAN DARI DALAM TASNYA).
SEMUA : (MENJERIT PANJANG KETAKUTAN)
SOLIHA : (TERTAWA) He, lihat dulu dengan baik baru takut. Belum tahu yang sebenarnyak kok sudah takut. Tidak masuk akal.
TEMAN S4: Soliha, jangan. Saya takut ular!
TEMAN S1: Ya, Soliha. Buang ular itu!
SOLIHA : Ini bukan ular sungguhan. Ini ular-ularan
SEMUA : Ular-ularan?!
SOLIHA : Ular mainan!
SEMUA : Ular mainan?! Hidup Soliha! Hidup Soliha! Hidup Soliha!
MEREKA BERGEMBIRA LAYAKNYA ANAK-ANAK TELAH MEMENANGKAN SUATU PERLOMBAAN.
TEMAN S1: Hai teman-teman. Bagaimana kalau Soliha kita jadikan pemimpin kita?
SEMUA : Pemimpin?!
DIAM-DIAM SOLIHA PERGI
TEMAN S1: Ya, Pemimpin kita. Setuju kan?
TEMAN S2: Saya setuju. Selama ini kan kita tidak punya pemimpin. Dia harus kita angkat jadi pempin kita. Setuju!
TEMAN 3 : Baik tidak itu ya?! Saya takut kalau nanti kita punya pimpinan, kita akan menjadi kelompok yang suka minta-minta, bahkan memaksa teman kita untuk melakukan sesuatu. Suka berbuat jahil pada teman. Saya takut.
TEMAN S4: Ya, teman-teman. Seperti yang sudah-sudah itu lo. Teman-teman yang berkelompok sukanya memeras. Memaksa mengerjakan PR.
TEMAN 3 : Ya, kadang-kadang pura-pura menawarkan bantuan, tapi tidak iklas. Ujung-ujungnya dia minta balas budi. Itu kan tidak baik. Itu dosa kata agama. Saya takut
TEMAN 1 : Begini teman, kita berkelompok dalam rangka untuk melakukan kebaikan. Bukan untuk melakukan kejahatan.
TEMAN S2: Bahkan kelompok kita untuk mengingatkan kepada kelompok-kelompok yang seringkali berbuat tidak baik.
TEMAN S1: Bagaimana, setuju?
SEMUA : Setuju!
TEMAN 3 : Ya, saya setuju kalau untuk kebaikan
TEMAN S4: Berjanji ya, untuk kebaikan.
TEMAN 1 : Kalau begitu. Kita angkat teman baru kita menjadi pimpinan kita
TEMAN 2 : Teman baru itu menjadi Ratu kita
TEMAN S3: Dia adalah
TEMAN S4: Ratu Soliha!
MEREKA BERSORAK GEMBIRA. NAMUN SOLIHA SUDAH TIDAK BERADA DENGAN SOLIHA. DIA MENGHILANG.
TEMAN S1: Kemana Soliha? Dia menghilang!
SEMUA : Menghilang?!
TEMAN S2: Jangan-jangan…
TEMAN S3: Jangan-jangan apa?
TEMAN S2: Saya kawatir
TEMAN S3: Kawatir bagaimana?
TEMAN S2: Dia diculik
SEMUA : Diculik?!
TEMAN S3: Diculik siapa?
TEMAN S4: Jangan-jangan mereka yang melakukannya
TEMAN S3: Mereka siapa?
TEMAN S4: Raja Kasa dan teman-temannya
TEMAN S1: Kita harus segera bertindak.
TEMAN S3: Saya tidak berani
TEMAN S1: Ingat, pesan pimpinan kita. Ratu Soliha bilang, bahwa kita harus berani karena benar. Kasihan mereka bila kita biarkan menjadi anak-anak nakal, kelak besar mereka akan menjadi orang jahat. Mereka harus kita ingatkan
TEMAN S4: Tapi Soliha belum kita lantik menjadi pimpinan kita
TEMAN S1: Kita sudah bersepakat bahwa ia kita angkat menjadi pimpinan sekaligus Ratu kita.
TEMAN S4: Tapi kesepakatan itu belum sempat kita sampaikan kepadanya
TEMAN S1: Makanya kita harus segera menemukannya
TEMAN S3: Saya takut pada mereka, Raja Kasa dan teman-temannya. Apalagi Ratu Soliha tidak sedang bersama kita
TEMAN S1: (MEMBENTAK) Kita harus berani karena benar. Jangan menjadi orang pengecut untuk melakukan kebenaran. Ayo cepat kita temukan Ratu SOLIHA. Siapapun yang melakukan kejahatan harus kita ingatkan. Kejahatan adalah kerugian yang paling besar bagi pelakunya. Jangan bengong, ayo bergerak, menyebar!
TEMAN-TEMAN SOLIHA BERGERAK TANPA MENIMNULKAN SUARA APAPUN. IA BERLARI, KADANG MENGENDAP-ENDAP.
BEBERAPA SAAT KEMUDIAN SOLIHA MUNCUL. IA NAMPAK SENDIRIAN.
SOLIHA : Saya disini! Tidak baik berburuk sangka pada orang lain. Tidak ada yang menculik Soliha. Saya tahu apa yang telah kalian bicarakan. Soliha bukan pimpinan kalian apalagi Ratu kalian. Soliha bukan anak orang kaya yang bisa mentraktir kalian. Soliha bukan boss.
SATU PERSATU TEMAN SOLIHA BERMUNCULAN
TEMAN S1: Soliha. Jangan salah. Kami memintamu menjadi pemimpin bukan karena kamu kaya, juga bukan karena kamu anak pejabat. Tapi karena kamu orang yang tegas menolak keburukan. Kamu juga orang yang berani untuk mengajak kebaikan
TEMAN S2: Ya Soliha. Agama sangat melarang mengangkat pemimpin karena dia mentraktir kita. Agama menganjurkan memilih pimpinan yang betul-betul mau sengsara untuk ketenangan dan kebahagiaan yang dipimpinnya.
TIBA-TIBA MUNCUL KASA DAN TEMAN-TEMANNYA.
KASA : Aku dengar kalian mau bentuk kelompok untuk menyaingi kelompok kami. Aku dengar SOLIHA diangkat menjadi pemimpinnya. Aku dengar kau Soliha dipanggil Ratu (TERTAWA)
TEMAN S1: Betul apa yang kamu katakan
TEMAN S2: Tapi kelompok kami tidak untuk berbuat jahil, apalagi untuk memeras teman-teman
TEMAN S3: Kelompok kami adalah kelompok bermain bersama, belajar bersama.
TEMAN S4: Kelompok kami, kelompok mengajak pada hal yang baik-baik.
TEMAN K1: Raja Kasa, mereka mulai berani. Pasti mereka dihasut oleh anak baru itu
TEMAN K2: Raja Kasa, kita harus melakukan sesuatu
TEMAN K3: Ya Raja, bila kita biarkan mereka pasti berbahaya
SOLIHA : Kami tidak akan membahayakan siapapun.
KASA : Maksud kamu?
SOLIHA : Kami tidak akan melakukan seperti yang kamu lakukan. Kami yakin, kenakalan itu tidak hanya merugikan orang lain. Tapi yang paling berbahaya adalah bagi para pelakunya.
KASA : Jangan menyindir!
SOLIHA : Tidak, kami hanya mengingatkan.
KASA : Kami tidak gila, kami tidak perlu diingatkan
SOLIHA : Tapi kalian lebih berbahaya daripada orang gila.
KASA : (TERTAWA) Hai teman-teman. Dia bilang. Kelompok kita adalah kelompok yang membahayakan. (TERTAWA)
SOLIHA : Namun sudah tidak ada yang takut pada kalian.
TEMAN K1: Raja Kasa! Sepertinya dia menantang kita. Dia tidak takut lagi Raja Boss.
KASA : Betul, kalian mau menantang kami.
SOLIHA : Bukan untuk bertengkar. Namun untuk bermain
KASA : Maksud kamu?
SOLIHA : Ayo kita bertanding dan bersaing dalam permainan.
KASA : Siapa takut! Siap teman!
SEMUA : Siap, Raja!
SOLIHA : Bagaimana?! Are you ready?!
SEMUA : Of course, Ready my queen!
MEREKA MENGADAKAN KOMPETISI PERMAINAN BEREGU. PADA AKHIRNYA LAWAN SOLIHA KALAH DAN MARAH-MARAH. SOLIHA LANGSUNG SAJA MENGELUARKAN ULAR MAINAN DARI DALAM TASNYA. MEREKA SANGAT KETAKUTAN. NAMUN SUDAH TIDAK KUAT LAGI BERLARI.
KASA : Nenek! Tolong, nenek! Dia menakutiku dengan ular! Nenek, anak itu nenek! Nenek, ular itu nenek! Nenek, takut!
SOLIHA : Kenapa memanggil nenekmu! Panggil saja semua! Ibu, bapak, papa mama, papi mami. Ayo panggil semua (TERTAWA) Ternyata si jagoan yang suka memeras teman-temannya ini anak mama! (TERTAWA)
SEMUA : Anak mama?! (TERTAWA)
SOLIHA MENYANYI DENGAN EJEKAAN BAHWA TEMANNYA ADALAH (ANAK MAMI).
KASA : (MENANGIS) Mama, papa! Dimana kalian?! Mama, papa, pulanglah.
TEMAN S1: Soliha. Kasihan dia. Orang Tua Kasa sebenarnya kaya. Tapi semenjek orang tuanya bertengkar dan berpisah, Kasa tidak pernah bertemu lagi.
SOLIHA : Maksudnya bercerai?
SEMUA : Ya, bercerai!
TEMAN S2: Sejak itu. Kasa tidak pernah bertemu lagi dengan orang tuanya.
TEMAN S3: Ia kurang kasih sayang.
TEMAN S4: Akibatnya ia selalu memaksa teman-temannya untuk memperhatikannya, mengikuti perintahnya.
TEMAN S1: Ketika masih berkumpul dengan orang tuanya. Kasa sangat dimanja. Apa yang ia minta selalu dituruti. Orang tua Kasa punya segalanya waktu itu. Tapi kini…
SOLIHA MENJAUH DARI TEMANNYA. MATANYA MULAI BERKACA-KACA. IA MERASAKAN APA YANG DIRASAKAN TEMAN BARUNYA ITU, KASA. SOLIHA MERASA PUNYA NASIB SAMA.
SOLIHA : (MENYANYI) Oh, ibu air matamu/ Ku ingin bersimpuh padamu/ Nyanyikan dongeng belaianmu/ Surga di telapak kakimu.
SEMUANYA BERNYANYI DENGAN NYANYIAN YANG SAMA.
SOLIHA : Temanku Kasa. Jangan bersedih. Nasibku juga sama seperti nasibmu. Ayah dan ibuku telah berpisah. mereka juga meninggalkanku. Mereka pergi jauh. Makanya saya pergi kemari. Ikut nenek. Jangan bersedih teman. Hidup ini di tangan kita. Kita pasti berhasil kalau semuanya kita jalani dengan semangat. Jangan terlalu diingat masa lalu yang pahit itu. Ayo berdirilah. Kita harus semangat. Hari depan harus kita songsong lebih baik. Lihat teman-teman itu. Kita masih punya mereka. Mereka menunggu kita untuk tertawa bersama.
MEREKA LALU SALING MEMINTA MAAF DAN MENYANYI (SETIAP MANUSIA PUNYA SALAH DAN SALING MEMAAFKAN).
TEMAN K1: Hidup Raja Kasa!
SEMUA : Hidup Raja Kasa!
TEMAN S1: Hidup Ratu Soliha!
SEMUA : Hidup Ratu Soliha!
TEMAN K1 S1: (BERSAMA) Long life Raja Kasa dan Ratu Soliha!
SEMUA : Long life! Long life! Long life! Long life Raja Kasa dan Ratu Soliha!
TAMAT
Lamongan, 23 Februari 2003, Jawa Timur.
http://sastra-indonesia.com/2017/10/raja-kasa-dan-ratu-soliha/
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
A Rodhi Murtadho
A. Anzib
A. Junianto
A. Qorib Hidayatullah
A. Yusrianto Elga
A.D. Zubairi
A.S. Laksana
Abang Eddy Adriansyah
Abdi Purmono
Abdul Azis Sukarno
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Hadi W. M.
Abdul Kirno Tanda
Abdul Wachid B.S.
Abdurahman Wahid
Abidah el Khalieqy
Abiyyu
Abu Salman
Acep Zamzam Noor
Achiar M Permana
Ade Ridwan Yandwiputra
Adhika Prasetya
Adi Marsiela
Adi Prasetyo
Adreas Anggit W.
Adrian Ramdani
Afrizal Malna
Afthonul Afif
Agama Para Bajingan
Aguk Irawan Mn
Agus B. Harianto
Agus Buchori
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Agus Sulton
Agus Sunarto
Agus Utantoro
Agus Wibowo
Aguslia Hidayah
Ahda Imran
Ahmad Fatoni
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Nurhasim
Ahmad Sahidah
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Ajie Najmudin
Ajip Rosidi
Akbar Ananda Speedgo
Akhiriyati Sundari
Akhmad Fatoni
Akhmad Saefudin
Akhmad Sekhu
Akhmad Taufiq
Akhudiat
Alan Woods
Alex R. Nainggolan
Alexander G.B.
Alhafiz K
Ali Shari'ati
Alizar Tanjung
Alvi Puspita
Alwi Karmena
Amarzan Loebis
Amien Kamil
Amien Wangsitalaja
Amiruddin Al Rahab
Amirullah
Amril Taufiq Gobel
Amy Spangler
An. Ismanto
Andrea Hirata
Andy Riza Hidayat
Anes Prabu Sadjarwo
Anett Tapai
Anindita S Thayf
Anjrah Lelono Broto
Anne Rufaidah
Anton Kurnia
Anton Suparyanto
Anung Wendyartaka
Anwar Holid
Aprinus Salam
Ari Dwijayanthi
Arie MP Tamba
Arif B. Prasetyo
Arif Bagus Prasetyo
Arif Hidayat
Aris Darmawan
Aris Kurniawan
Arswendo Atmowiloto
Arti Bumi Intaran
Arwan Tuti Artha
AS Sumbawi
Asarpin
Asef Umar Fakhruddin
Asep Sambodja
Asep Yayat
Askolan Lubis
Asrul Sani
Asvi Marwan Adam
Asvi Warman Adam
Audifax
Awalludin GD Mualif
Awaludin Marwan
Bagja Hidayat
Balada
Bale Aksara
Bambang Bujono
Bambang Irawan
Bambang Kempling
Bambang Unjianto
Bamby Cahyadi
Bandung Mawardi
Beni Setia
Berita
Berita Utama
Bernando J. Sujibto
Berthold Damshäuser
Binhad Nurrohmat
Bobby Gunawan
Bonnie Triyana
Bre Redana
Brunel University London
Budhi Setyawan
Budi Darma
Budi Hatees
Budi Hutasuhut
Budi P. Hatees
Budiman S. Hartoyo
Burhanuddin Bella
Cak Kandar
Catatan
Cepi Zaenal Arifin
Cerbung
Cerpen
Chairil Anwar
Chamim Kohari
Cucuk Espe
D Pujiyono
D. Zawawi Imron
Dadang Ari Murtono
Dahono Fitrianto
Dahta Gautama
Damanhuri
Damhuri Muhammad
Dami N. Toda
Damiri Mahmud
Danarto
Dantje S Moeis
Darju Prasetya
Darwin
David Krisna Alka
Dedy Tri Riyadi
Deni Ahmad Fajar
Denny JA
Denny Mizhar
Deny Tri Aryanti
Dian Hartati
Dian Sukarno
Dicky
Dina Oktaviani
Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan
Djenar Maesa Ayu
Djoko Pitono
Djoko Saryono
Djuli Djatiprambudi
Dodi Ambardi
Dody Kristianto
Donatus Nador
Donny Anggoro
Donny Syofyan
Dorothea Rosa Herliany
Dwi Arjanto
Dwi Cipta
Dwi Fitria
Dwi Kartika Rahayu
Dwi Khoirotun Nisa’
Dwi Pranoto
Dwicipta
Edy Firmansyah
Eep Saefulloh Fatah
Eka Budianta
Eka Fendri Putra
Eka Kurniawan
Eko Darmoko
Eko Hendri Saiful
Eko Suprianto
Emha Ainun Nadjib
Endah Sulwesi
Endi Haryono
Endri Y
Enung Sudrajat
Erwin
Erwin Dariyanto
Erwin Setia
Esai
Esha Tegar Putra
Evan Ys
Evieta Fadjar
F. Aziz Manna
Fadjriah Nurdiarsih
Fahrudin Nasrulloh
Faidil Akbar
Fakhrunnas MA Jabbar
Fanani Rahman
Farida-Suliadi
Fatah Yasin Noor
Fathurrahman Karyadi
Feby Indirani
Felik K. Nesi
Fenny Aprilia
Festival Sastra Gresik
Fikri MS
Firdaus Muhammad
Firman Nugraha
Fuad Nawawi
Galang Ari P.
Gampang Prawoto
Ganug Nugroho Adi
Gerakan Literasi Nasional
Gerakan Surah Buku (GSB)
Gerson Poyk
Goenawan Mohamad
Grathia Pitaloka
Gregorio Lopez y’ Fuentes
Gugun El-Guyanie
Gunawan Budi Susanto
Gunawan Maryanto
Guntur Alam
Gus tf Sakai
Gusti Eka
H Marjohan
HA. Cholil Mudjirin
Hadi Napster
Halim HD
Hamberan Syahbana
Hamdy Salad
Hamsad Rangkuti
Han Gagas
Hanik Uswatun Khasanah
Hans Pols
Hardi Hamzah
Haris del Hakim
Haris Firdaus
Hasan Gauk
Hasan Junus
Hasif Amini
Hasnan Bachtiar
Hasta Indriyana
Hawe Setiawan
Helwatin Najwa
Hepi Andi Bastoni
Heri KLM
Heri Latief
Heri Ruslan
Herman RN
Hermien Y. Kleden
Herry Lamongan
Heru Kurniawan
Heru Nugroho
Hudan Hidayat
Hudan Nur
Hudel
Humaidiy AS
Humam S Chudori
I.B. Putera Manuaba
Ibn Ghifarie
Ibnu Rizal
Ibnu Rusydi
Ibnu Wahyudi
Idrus
Ignas Kleden
Ika Karlina Idris
Ilham khoiri
Ilham Yusardi
Imam Cahyono
Imam Muhtarom
Imam Nawawi
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Imron Rosyid
Imron Tohari
Indiar Manggara
Indra Intisa
Indra Tranggono
Indrian Koto
Intan Indah Prathiwie
Inung AS
Iskandar Noe
Iskandar P Nugraha
Iwan Nurdaya-Djafar
Iyut Fitra
J.J. Rizal
Jacques Derrida
Jafar Fakhrurozi
Jafar M Sidik
Jafar M. Sidik
Jaleswari Pramodhawardani
Jamal D Rahman
Jamal T. Suryanata
Jamrin Abubakar
Janual Aidi
Javed Paul Syatha
Jean Couteau
Jean-Marie Gustave Le Clezio
Jefri al Malay
Jihan Fauziah
JJ Rizal
JJ. Kusni
Jodhi Yudono
Johan Edy Raharjo
Joko Pinurbo
Jokowi Undercover
Jonathan Ziberg
Joni Ariadinata
Joni Lis Efendi
Jual Buku
Juli
Jumari HS
Junaidi
Jusuf AN
Kang Warsa
Karya Lukisan: Andry Deblenk
Kasijanto Sastrodinomo
Kasnadi
Katrin Bandel
Kedung Darma Romansha
Keith Foulcher
Khansa Arifah Adila
Khisna Pabichara
Khrisna Pabichara
Kirana Kejora
Koh Young Hun
Komunitas Deo Gratias
Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias
Korrie Layun Rampan
Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan)
Kristine McKenna
Kritik Sastra
Kukuh Yudha Karnanta
Kurie Suditomo
Kurniawan Yunianto
Kuswaidi Syafi'ie
Kuswinarto
L. Ridwan Muljosudarmo
Lan Fang
Langgeng W
Latief S. Nugraha
Leila S. Chudori
Leo Kelana
Leo Tolstoy
Lia Anggia Nasution
Linda Christanty
Liza Wahyuninto
LN Idayanie
Lukman Santoso Az
Luky Setyarini
Lutfi Mardiansyah
M Abdullah Badri
M Aditya
M Anta Kusuma
M Fadjroel Rachman
M. Arman AZ
M. Faizi
M. Harir Muzakki
M. Kanzul Fikri
M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S.
M. Misbahuddin
M. Mushthafa
M. Nahdiansyah Abdi
M. Raudah Jambak
M. Yoesoef
M.D. Atmaja
Mahmud Jauhari Ali
Mahwi Air Tawar
Makyun Subuki
Maman S Mahayana
Marcus Suprihadi
Mardi Luhung
Marhalim Zaini
Mario F. Lawi
Maroeli Simbolon S. Sn
Martin Aleida
Martin Suryajaya
Marwanto
Mashuri
Matroni
Matroni El-Moezany
Mawar Kusuma
Max Lane
Media: Crayon on Paper
Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia
MG. Sungatno
Misbahus Surur
Miziansyah J.
Moh. Samsul Arifin
Mohammad Eri Irawan
Muhammad Antakusuma
Muhammad Firdaus Rahmatullah
Muhammad Muhibbuddin
Muhammad Rain
Muhammad Yasir
Muhammad Zuriat Fadil
Muhammadun A.S
Muhammd Ali Fakih AR
Muhidin M. Dahlan
Mukhlis Al-Anshor
Mulyo Sunyoto
Munawir Aziz
Murnierida Pram
Musa Asy’arie
Mustafa Ismail
N. Syamsuddin CH. Haesy
Nandang Darana
Nara Ahirullah
Naskah Teater
Nazar Nurdin
Nenden Lilis A
Nezar Patria
Nina Herlina Lubis
Ning Elia
Nirwan Ahmad Arsuka
Nirwan Dewanto
Nobel
Noor H. Dee
Noval Jubbek
Novelet
Nu’man ‘Zeus’ Anggara
Nunik Triana
Nur Faizah
Nur Wahida Idris
Nurcholish Madjid
Nurdin Kalim
Nurel Javissyarqi
Nuriel Imamah
Nurman Hartono
Nuruddin Al Indunissy
Nurul Anam
Nurul Hadi Koclok
Obrolan
Oka Rusmini
Oktamandjaya Wiguna
Olivia Kristinasinaga
Orasi Budaya Akhir Tahun 2018
Oyos Saroso H.N.
Pandu Jakasurya
Parak Seni
Parakitri T. Simbolon
PDS H.B. Jassin
PDS. H.B. Jassin
Pembebasan Sastra
Pramoedya Ananta Toer
Pramoedya Ananta-Toer
Pringadi Abdi Surya
Pringadi AS
Prof. Tamim Pardede sebut Bambang
Prosa
Proses Kreatif
Puisi
PuJa
Puji Santosa
Puput Amiranti N
PUstaka puJAngga
Putu Wijaya
Qaris Tajudin
R.N. Bayu Aji
Radhar Panca Dahana
Rahmat Hidayat
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Ranang Aji S.P.
Ranggawarsita
Ratih Kumala
Ratna Sarumpaet
Ratu Selvi Agnesia
Raudal Tanjung Banua
Remy Sylado
Rengga AP
Resensi
Resistensi Kaum Pergerakan
Revolusi
RF. Dhonna
Riadi Ngasiran
Ribut Wijoto
Ridwan Munawwar Galuh
Riki Dhamparan Putra
Risang Anom Pujayanto
Riswan Hidayat
Riyadi KS
Rodli TL
Rofiqi Hasan
Rojil Nugroho Bayu Aji
Rukardi
S Sopian
S Yoga
S. Jai
Sabrank Suparno
Sahaya Santayana
Sainul Hermawan
Sajak
Sakinah Annisa Mariz
Salamet Wahedi
Salman Rusydie Anwar
Samsudin Adlawi
Sanggar Teater Jerit
Sapardi Djoko Damono
Sarabunis Mubarok
Sari Oktafiana
Sartika Dian Nuraini
Sasti Gotama
Sastra
Sastra Liar Masa Awal
Satmoko Budi Santoso
Saut Situmorang
Sejarah
Sekolah Literasi Gratis (SLG)
Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo
Selo Soemardjan
Seno Gumira Ajidarma
Seno Joko Suyono
Septi Sutrisna
Sergi Sutanto
Sevgi Soysal
Shinta Maharani
Shiny.ane el’poesya
Sholihul Huda
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Siswoyo
Sita Planasari A
Siti Rutmawati
Siti Sa’adah
Sitor Situmorang
Slamet Hadi Purnomo
Sobih Adnan
Soeprijadi Tomodihardjo
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sotyati
Sri Wintala Achmad
St. Sunardi
Stefanus P. Elu
Stevy Widia
Sugi Lanus
Sugilanus G. Hartha
Suherman
Sukardi Rinakit
Sulaiman Djaya
Sunaryono Basuki Ks
Sungatno
Sungging Raga
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Surat
Suripto SH
Suryadi
Suryanto Sastroatmodjo
Susianna
Susiyo Guntur
Sutan Iwan Soekri Munaf
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Suyadi San
Syafruddin Hasani
Syahruddin El-Fikri
Syaiful Amin
Syifa Aulia
Syu’bah Asa
T Agus Khaidir
Tasyriq Hifzhillah
Tatang Pahat
Taufik Ikram Jamil
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
Teguh Presetyo
Teguh Ranusastra Asmara
Teguh Winarsho AS
Temu Penyair Timur Jawa
Tengsoe Tjahjono
Theresia Purbandini
Thowaf Zuharon
Tia Setiadi
Tita Maria Kanita
Tjahjono Widarmanto
Tjahjono Widijanto
Tony Herdianto
Tosa Poetra
Tri Purna Jaya
Triyanto Triwikromo
Tu-ngang Iskandar
Tulus S
Ulfatin Ch
Umbu Landu Paranggi
Umi Kulsum
Universitas Indonesia
Universitas Jember
Urwatul Wustqo
Usman Arrumy
Utami Widowati
UU Hamidy
Veronika Ninik
Vien Dimyati
Vino Warsono
Virdika Rizky Utama
Vyan Taswirul Afkar
W Haryanto
W. Herlya Winna
W.S. Rendra
Wahyu Heriyadi
Wahyu Hidayat
Wahyu Utomo
Walid Syaikhun
Wan Anwar
Wandi Juhadi
Warih Wisatsana
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Wayan Budiartha
Wayan Supartha
Wendoko
Wicaksono Adi
William Bradley Horton
Wisnu Kisawa
Wiwik Widayaningtias
Wong Wing King
Y. Wibowo
Yang Lian
Yanuar Yachya
Yetti A. KA
Yohanes Sehandi
Yona Primadesi
Yopie Setia Umbara
Yos Rizal Suriaji
Yoserizal Zein
Yosi M Giri
Yudhi Fachrudin
Yudhi Herwibowo
Yulia Permata Sari
Yurnaldi
Yusri Fajar
Yuval Noah Harari
Z. Afif
Zacky Khairul Uman
Zakki Amali
Zamakhsyari Abrar
Zawawi Se
Zehan Zareez
Zen Hae
Zhou Fuyuan
Zul Afrita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar