10/10/17

RAJA KASA DAN RATU SOLIHA

Naskah Teater Karya: Rodli TL

ANAK-ANAK BERMAIN MEMBERIKAN GAMBARAN SUASANA PERKAMPUNGAN YANG DAMAI. MEREKA BERMAIN TERBAGI MENJADI TIGA REGU. BERLOMBA MENGAMBIL JEPITAN JEMURAN. PERMAINAN TERUS BERLANGSUNG. SOLIHA DAN BEBERAPA TEMAN LAIN LALU BERNYANYI DAN BERJOGET (PUNYA BANYAK TEMAN).

OS : Soliha ayo cepat, sudah ditunggu, Paman!

SOLIHA MULAI MENAMPAKKAN RAUT WAJAHNYA YANG SEDIH. LALU SAKTI MENDEKATINYA.

SAKTI : Ada apa, Soliha?
SOLIHA : (Diam)
TEMAN 1 : Ya, kenapa, Soliha?
TEMAN 2 : Ya, Soliha Nampak sedih ya
TEMAN : Permainan kita tidak dilanjutkan dong, kalau begini
SAKTI : Ayolah bicarara, Soliha! Kamu pernah bilang kan, berat sama dipikul ringan sama dijinjing, susah senang harus kita tanggung bersama
TEMAN 1 : Ayolah Soliha, susah senang kita tanggung bersama
SOLIHA : Ayah dan ibu telah berpisah
BERSAMA : Oh ya?! Kenapa mereka berpisah?

SOLIHA MASIH DIAM. TEMAN-TEMAN RAMAI SALING BERTANYA.

SAKTI : Sssssst!
SEMUANYA DIAM
SAKTI : Maafkan kami, Soliha. Yang telah lancang menanyakan semua itu
SOLIHA : Tiadak apa-apa. Saya juga minta maaf kepada kalian semua. Sebab…(Diam)
TEMAN 2 : Sebab kenapa Soliha?
SOLIHA : Saya harus berpisah dengan kalian
BERSAMA : Berpisah?!
SOLIHA : Saya harus tinggal bersama nenek di kampong jauh sana.

SOLIHA MENYANYI (HATI SEDI HATI GUNDA TIDAK MAU BERPISAH) AKHIRNYA TEMAN SOLIHA IKUT MENYANYI DENGAN SEDIH DAN MENANGIS.

OS : Soliha, ayo cepat, sudah ditunggu, Paman!
SOLIHA : Maafkan saya. Selamat tinggal teman-teman

SOLIHA MASUK SEKOLAH SEBAGAI SISWA BARU. AWALNYA KELAS SANGAT RAMAI. MEREKA TIDAK MEMPERDULIKAN SOLIHA. AKHIRNYA SALAH SATU DIANTARA MEREKA ADA YANG TAHU. MEREKA MENDEKATI DAN MENGGODANYA.

KASA : (MENGANGKAT JARI KE MULUTNYA) Sssst! (MELAMBAIKAN TANGAN, MEMANGGIL UNTUK MENDEKATINYA) Cepat kemari! Ssst!

SEMUA ANAK MENGIKUTI BAHASA ISYARAT KASA YANG BERUSAHA MEMBENTAK SOLIHA YANG SEDANG ASYIK DUDUK SENDIRIAN.
SOLIHA TAHU APA YANG MAU DILAKUKAN DI BELAKANGNYA. KETIKA TEMAN-TEMANNYA MAU MEMBENTAKNYA SOLIHA PURA-PURA TIDAK TAHU DAN PINDAH TEMPAT DUDUK. KASA DAN TEMAN-TEMANNYA TERUS MENGIKUTINYA DARI BELAKANG. NAMUN PADA AKHIRNYA SOLIHA YANG MEMBENTAK TERLEBIH DAHULU.

SOLIHA : Haaaa! (TERTAWA MALU) Mau apa kalian! Mau membentak, kasihan de lo!!
KASA : Hai anak baru, berani-beraninya kamu meledek kami
TEMAN 1 : Hai anak baru, Jangan sembarangan bertingkah di kelas ini.
TEMAN 2 : Kamu harus minta ijin pada pimpinan kami
SOLIHA : Pimpinan?! Maksudnya Kepala Sekolah?! Ya sudah, dong
TEMAN 3 : Bukan Kepala Sekolah. Tapi pimpinan kami!
SOLIHA : Oh, Ketua Kelas
TEMAN 4 : Bukan hanya ketua kelas. Tapi bos bahkan raja kami
SOLIHA : Walah, hebat di sini ada bos, ada raja. Mana dia?
TEMAN 2 : Hai bos dan raja yang terhormat. Anak baru itu ingin berkenalan sama raja.
KASA : (DIAM DENGAN TATAPAN MATA YANG TAJAM DENGAN TANGAN BERSENDAKEP).

SOLIHA : Oh dia rajanya. (TERTAWA) Pakainya kok seperti itu. Mana mahkotannya. Wah tidak pernah nonton film ya. Raja itu harus pakai mahkota di kepalannya. Pakaiannya mewah berkelap-kelip berwarnah emas. Ia gagah layaknya seorang ksatria yang perkasa.
KASA : Hai anak baru. Jangan sembarangan kalau bicara. Kelas ini ada aturannya. Ada tata tertibnya
SOLIHA : Ya pasti dong. Semua sekolah dan kelas dimanapun pasti punya aturan. Ada jadwal piket dan lain sebagainya.
KASA : Lain ladang lain belalang. Lain kelas lain orang yang berkuasa
TEMAN 1 : Dan disini si Bos Raja kasa yang berkuasa.
KASA : Dan saya yang punya aturan
BERSAMA : Hidup Raja Kasa! Hidup Raja Kasa! Hidup Raja Kasa!
KASA : Masih tidak mau tunduk! Masih mau melawan!
SOLIHA : Siapa takut!

MEREKA SALING MENATAP MATA DAN MENDEKAT BERHADAPAN. TANGANNYA SALING MENDORONG. KASA TERJATUH. SEMUA TEMAN YANG TADIANYA DIAM LALU TERTAWA DAN MEMBERIKAN DUKUNGAN PADA SOLIHA
MEREKA BERTENGKAR DAN MENYANYI (JAGOAN).
BEL BERBUNYI. ADEGAN BERPINDAH TEMPAT DAN BERGANTI WAKTU.

TEMAN S 1: Soliha, hati-hati loh. Kasa itu sangat nakal
TEMAN S 2: Ya, Soliha. Bila kita mau mengikutinya, dia pasti terus mengganggu kita.
SOLIHA : Kasa itu seperti apa sih orangnya?
TEMAN S1: Yang jelas dia anaknya orang kaya. Apa yang ia inginkan pasti dituruti. Dia sangat dimanja oleh keluarganya. Begitu juga di sekolah, ia suka marah-marah bila ada teman yang tidak mau menuruti perintahnya.
TEMAN S 3: Bahkan yang sangat menyedihkan. Ia selalu memaksa kami untuk mengerjakan tugas atau PR. Sutau hari kami menolaknya. Ia marah dan membuang tas kami ke sungai.
SOLIHA : Kenapa kalian tidak lapor ke Guru atau ke orang tua kalian?
TEMAN S4: Kami tidak berani,
SOLIHA : Kenapa?
TEMAN S 2: Dia akan berbuat nekat.
SOLIHA : Senekat apapun harus kita lawan, dong. Bila kita biarkan, kasihan dia. Dia akan semakin menjadi anak yang nakal, dan kelak besar akan menjadi orang jahat.
TEMAN S 4: Kami tetap tidak berani
SOLIHA : Aneh?! Apa ia anak polisi, tentara, bejabat barangkali
TEMAN S 3: Dulu…
SOLIHA : Maksudnya?
TEMAN 3 : Sejak orang tuanya…
TEMAN 1 : Ssssst! Diam! Dia datang kemari.
SOLIHA : Bila ia menganggu kita lagi. kita harus melawannya. Kita tidak boleh takut pada kesemenah-menahan.
TEMAN S 1: Jangan, Soliha. Berbahaya!
TEMAN S 2: Ya, Soliha. Lebih baik kita meninggalkan tempat ini.
SOLIHA : Jangan takut. Semuanya pasti akan baik-baik saja

KASA DAN TEMAN-TEMAN SUDAH BERADA DI DEKAT SOLIHA DAN TEMAN-TEMAN. MEREKA SEAKAN MERENCANAKAN SESUATU.

KASA : Soliha, besok kamu harus memberikan separoh dari uang sakumu!
SOLIHA : Kenapa tidak sekarang saja?
KASA : Apa masih punya?
SOLIHA : (TERTAWA) Soliha dilawan!
KASA : Ayo, ambil teman-teman!
TEMAN K1: Berapa, Raja?
KASA : Semuanya!
TEMAN K2: Kok semuanya? Separoh saja, Raja!
KASA : (MEMBENTAK) Semuanya!
SEMUA : Siap! Semua, Raja!

TEMAN-TEMAN KASA BERGERAK LAYAKNYA PASUKAN BARIS BERBARIS.

TEMAN K1: He, anak baru, berdasarkan laporan yang saya terima. Kamu punya uang banyak
SOLIHA : Masalah?!
TEMAN K2: Ya masalah, dong. Sebab sang Raja telah memerintahkan pada kami. Kamu harus membayar upeti pada dia
SOLIHA : Berapa?
SEMUA : Semua!
SOLIHA : Kok enak!
TEMAN K2: Kami akan memaksamu,
TEMAN K2: Kami akan merebut semua uang darimu!
SOLIHA : Coba saja kalau bisa!
KASA : Jangan berbelit-belit. Ambil paksa!
SEMUA : Siap, Raja!

TEMAN KASA TERUS BERUSAHA MEREBUT TAS SOLIHA. NAMUN SOLIHA TERUS BISA MENGHINDAR DAN MEMPERMAINKAN MEREKA. MEREKA SEPERTI BEBEK YANG KELAPARAN. BERUSAHA MEREBUT TAS SOLIHA.

TEMAN S1: Hati-hati, Soliha!
TEMAN S2: Awas, Soliha!
TEMAN S2: Lari saja, Soliha!

AKHIRNYA SOLIHA MELEMPAR TASNYA JAUH TINGGI. TEMAN-TEMAN KASA BERUSAHA DAN BERHASIL MENANGKAPNYA. DENGAN BANGGA MEREKA MENYERAHKAN TAS SOLIHA KE KASA.

TEMAN K1`: Raja, kami berhasil
TEMAN K2: Kami telah melaksanakan perintah raja dengan baik.
KASA : Kalian memang prajurit Raja Kasa yang tangguh.
SEMUA : Terimakasih, Siap, Raja!
KASA : Serahkan tas dan uang itu pada saya!
SEMUA : Siap, Raja!

TEMAN-TEMAN KASA MENYERAHKAN TAS TERSEBUT. KASA LALU MEMBUKANYA. IA SANGAT KAGET DAN LARI TUNGGANG LANGGANG. TEMAN KASA PENASARAN LALU IA MENCOBA MENGAMBIL TAS YANG DILEMPAR KASA, DAN MEMBUKANYA. MEREKA LIHAT BERSAMA-SAMA. SPONTAN TEMAN-TEMAN KASA KETAKUTAN DAN JUGA BERLARIAN.

SOLIHA : (TERTAWA) Begitu itu jagoan. (TERTAWA) Ternyata penakut! (TERTAWA) Seberani-beraninya manusia masih terselip rasa takut pada dirinya. Sekuat-kuatnya manusia pasti memiliki sisi lemah. Senakal-nakalnya anak masih punya keinginan besar menjadi orang baik.
TEMAN S1: Soliha, kenapa mereka semua takut?
TEMAN S2: Kamu hebat, Soliha. Bisa membuat mereka takut
TEMAN S3: Wah, jangan-jangan Soliha anak orang sakti, punya ilmu ajaib
SOLIHA : (MENGAMBIL SESUATU DALAM TASNYA) Tatap mata saya, tarik nafas dalam-dalam, terus kosentrasi. (SOLIHA MENGELUARKAN ULAR MAINAN DARI DALAM TASNYA).

SEMUA : (MENJERIT PANJANG KETAKUTAN)
SOLIHA : (TERTAWA) He, lihat dulu dengan baik baru takut. Belum tahu yang sebenarnyak kok sudah takut. Tidak masuk akal.
TEMAN S4: Soliha, jangan. Saya takut ular!
TEMAN S1: Ya, Soliha. Buang ular itu!
SOLIHA : Ini bukan ular sungguhan. Ini ular-ularan
SEMUA : Ular-ularan?!
SOLIHA : Ular mainan!
SEMUA : Ular mainan?! Hidup Soliha! Hidup Soliha! Hidup Soliha!

MEREKA BERGEMBIRA LAYAKNYA ANAK-ANAK TELAH MEMENANGKAN SUATU PERLOMBAAN.

TEMAN S1: Hai teman-teman. Bagaimana kalau Soliha kita jadikan pemimpin kita?
SEMUA : Pemimpin?!

DIAM-DIAM SOLIHA PERGI

TEMAN S1: Ya, Pemimpin kita. Setuju kan?
TEMAN S2: Saya setuju. Selama ini kan kita tidak punya pemimpin. Dia harus kita angkat jadi pempin kita. Setuju!
TEMAN 3 : Baik tidak itu ya?! Saya takut kalau nanti kita punya pimpinan, kita akan menjadi kelompok yang suka minta-minta, bahkan memaksa teman kita untuk melakukan sesuatu. Suka berbuat jahil pada teman. Saya takut.
TEMAN S4: Ya, teman-teman. Seperti yang sudah-sudah itu lo. Teman-teman yang berkelompok sukanya memeras. Memaksa mengerjakan PR.
TEMAN 3 : Ya, kadang-kadang pura-pura menawarkan bantuan, tapi tidak iklas. Ujung-ujungnya dia minta balas budi. Itu kan tidak baik. Itu dosa kata agama. Saya takut
TEMAN 1 : Begini teman, kita berkelompok dalam rangka untuk melakukan kebaikan. Bukan untuk melakukan kejahatan.
TEMAN S2: Bahkan kelompok kita untuk mengingatkan kepada kelompok-kelompok yang seringkali berbuat tidak baik.
TEMAN S1: Bagaimana, setuju?
SEMUA : Setuju!
TEMAN 3 : Ya, saya setuju kalau untuk kebaikan
TEMAN S4: Berjanji ya, untuk kebaikan.
TEMAN 1 : Kalau begitu. Kita angkat teman baru kita menjadi pimpinan kita
TEMAN 2 : Teman baru itu menjadi Ratu kita
TEMAN S3: Dia adalah
TEMAN S4: Ratu Soliha!

MEREKA BERSORAK GEMBIRA. NAMUN SOLIHA SUDAH TIDAK BERADA DENGAN SOLIHA. DIA MENGHILANG.

TEMAN S1: Kemana Soliha? Dia menghilang!
SEMUA : Menghilang?!
TEMAN S2: Jangan-jangan…
TEMAN S3: Jangan-jangan apa?
TEMAN S2: Saya kawatir
TEMAN S3: Kawatir bagaimana?
TEMAN S2: Dia diculik
SEMUA : Diculik?!
TEMAN S3: Diculik siapa?
TEMAN S4: Jangan-jangan  mereka yang melakukannya
TEMAN S3: Mereka siapa?
TEMAN S4: Raja Kasa dan teman-temannya
TEMAN S1: Kita harus segera bertindak.
TEMAN S3: Saya tidak berani
TEMAN S1: Ingat, pesan pimpinan kita. Ratu Soliha bilang, bahwa kita harus berani karena benar. Kasihan mereka bila kita biarkan menjadi anak-anak nakal, kelak besar mereka akan menjadi orang jahat. Mereka harus kita ingatkan
TEMAN S4: Tapi Soliha belum kita lantik menjadi pimpinan kita
TEMAN S1: Kita sudah bersepakat bahwa ia kita angkat menjadi pimpinan sekaligus Ratu kita.
TEMAN S4: Tapi kesepakatan itu belum sempat kita sampaikan kepadanya
TEMAN S1: Makanya kita harus segera menemukannya
TEMAN S3: Saya takut pada mereka, Raja Kasa dan teman-temannya. Apalagi Ratu Soliha tidak sedang bersama kita
TEMAN S1: (MEMBENTAK) Kita harus berani karena benar. Jangan menjadi orang pengecut untuk melakukan kebenaran. Ayo cepat kita temukan Ratu SOLIHA. Siapapun yang melakukan kejahatan harus kita ingatkan. Kejahatan adalah kerugian yang paling besar bagi pelakunya. Jangan bengong, ayo bergerak, menyebar!

TEMAN-TEMAN SOLIHA BERGERAK TANPA MENIMNULKAN SUARA APAPUN. IA BERLARI, KADANG MENGENDAP-ENDAP.
BEBERAPA SAAT KEMUDIAN SOLIHA MUNCUL. IA NAMPAK SENDIRIAN.

SOLIHA : Saya disini! Tidak baik berburuk sangka pada orang lain. Tidak ada yang menculik Soliha. Saya tahu apa yang telah kalian bicarakan. Soliha bukan pimpinan kalian apalagi Ratu kalian. Soliha bukan anak orang kaya yang bisa mentraktir kalian. Soliha bukan boss.

SATU PERSATU TEMAN SOLIHA BERMUNCULAN

TEMAN S1: Soliha. Jangan salah. Kami memintamu menjadi pemimpin bukan karena kamu kaya, juga bukan karena kamu anak pejabat. Tapi karena kamu orang yang tegas menolak keburukan. Kamu juga orang yang berani untuk mengajak kebaikan
TEMAN S2: Ya Soliha. Agama sangat melarang mengangkat pemimpin karena dia mentraktir kita. Agama menganjurkan memilih pimpinan yang betul-betul mau sengsara untuk ketenangan dan kebahagiaan yang dipimpinnya.

TIBA-TIBA MUNCUL KASA DAN TEMAN-TEMANNYA.

KASA : Aku dengar kalian mau bentuk kelompok untuk menyaingi kelompok kami. Aku dengar SOLIHA diangkat menjadi pemimpinnya. Aku dengar kau Soliha dipanggil Ratu (TERTAWA)
TEMAN S1: Betul apa yang kamu katakan
TEMAN S2: Tapi kelompok kami tidak untuk berbuat jahil, apalagi untuk memeras teman-teman
TEMAN S3: Kelompok kami adalah kelompok bermain bersama, belajar bersama.
TEMAN S4: Kelompok kami, kelompok mengajak pada hal yang baik-baik.
TEMAN K1: Raja Kasa, mereka mulai berani. Pasti mereka dihasut oleh anak baru itu
TEMAN K2: Raja Kasa, kita harus melakukan sesuatu
TEMAN K3: Ya Raja, bila kita biarkan mereka pasti berbahaya
SOLIHA : Kami tidak akan membahayakan siapapun.
KASA : Maksud kamu?
SOLIHA : Kami tidak akan melakukan seperti yang kamu lakukan. Kami yakin, kenakalan itu tidak hanya merugikan orang lain. Tapi yang paling berbahaya adalah bagi para pelakunya.
KASA : Jangan menyindir!
SOLIHA : Tidak, kami hanya mengingatkan.
KASA : Kami tidak gila, kami tidak perlu diingatkan
SOLIHA : Tapi kalian lebih berbahaya daripada orang gila.
KASA : (TERTAWA) Hai teman-teman. Dia bilang. Kelompok kita adalah kelompok yang membahayakan. (TERTAWA)
SOLIHA : Namun sudah tidak ada yang takut pada kalian.
TEMAN K1: Raja Kasa! Sepertinya dia menantang kita. Dia tidak takut lagi Raja Boss.
KASA : Betul, kalian mau menantang kami.
SOLIHA : Bukan untuk bertengkar. Namun untuk bermain
KASA : Maksud kamu?
SOLIHA : Ayo kita bertanding dan bersaing dalam permainan.
KASA : Siapa takut! Siap teman!
SEMUA : Siap, Raja!
SOLIHA : Bagaimana?! Are you ready?!
SEMUA : Of course, Ready my queen!

MEREKA  MENGADAKAN KOMPETISI PERMAINAN BEREGU. PADA AKHIRNYA LAWAN SOLIHA KALAH DAN MARAH-MARAH. SOLIHA LANGSUNG SAJA MENGELUARKAN ULAR MAINAN DARI DALAM TASNYA. MEREKA SANGAT KETAKUTAN. NAMUN SUDAH TIDAK KUAT LAGI BERLARI.

KASA : Nenek! Tolong, nenek! Dia menakutiku dengan ular! Nenek, anak itu nenek! Nenek, ular itu nenek! Nenek, takut!
SOLIHA : Kenapa memanggil nenekmu! Panggil saja semua! Ibu, bapak, papa mama, papi mami. Ayo panggil semua (TERTAWA) Ternyata si jagoan yang suka memeras teman-temannya ini anak mama! (TERTAWA)
SEMUA : Anak mama?! (TERTAWA)

SOLIHA MENYANYI DENGAN EJEKAAN BAHWA TEMANNYA ADALAH (ANAK MAMI).

KASA : (MENANGIS) Mama, papa! Dimana kalian?! Mama, papa, pulanglah.
TEMAN S1: Soliha. Kasihan dia. Orang Tua Kasa sebenarnya kaya. Tapi semenjek orang tuanya bertengkar dan berpisah, Kasa tidak pernah bertemu lagi.
SOLIHA : Maksudnya bercerai?
SEMUA : Ya, bercerai!
TEMAN S2: Sejak itu. Kasa tidak pernah bertemu lagi dengan orang tuanya.
TEMAN S3: Ia kurang kasih sayang.
TEMAN S4: Akibatnya ia selalu memaksa teman-temannya untuk memperhatikannya, mengikuti perintahnya.
TEMAN S1: Ketika masih berkumpul dengan orang tuanya. Kasa sangat dimanja. Apa yang ia minta selalu dituruti. Orang tua Kasa punya segalanya waktu itu. Tapi kini…

SOLIHA MENJAUH DARI TEMANNYA. MATANYA MULAI BERKACA-KACA. IA MERASAKAN APA YANG DIRASAKAN TEMAN BARUNYA ITU, KASA. SOLIHA MERASA PUNYA NASIB SAMA.

SOLIHA : (MENYANYI) Oh, ibu air matamu/ Ku ingin bersimpuh padamu/ Nyanyikan dongeng belaianmu/ Surga di telapak kakimu.

SEMUANYA BERNYANYI DENGAN NYANYIAN YANG SAMA.

SOLIHA : Temanku Kasa. Jangan bersedih. Nasibku juga sama seperti nasibmu. Ayah dan ibuku telah berpisah. mereka juga meninggalkanku. Mereka pergi jauh. Makanya saya pergi kemari. Ikut nenek. Jangan bersedih teman. Hidup ini di tangan kita. Kita pasti berhasil kalau semuanya kita jalani dengan semangat. Jangan terlalu diingat masa lalu yang pahit itu. Ayo berdirilah. Kita harus semangat. Hari depan harus kita songsong lebih baik. Lihat teman-teman itu. Kita masih punya mereka. Mereka menunggu kita untuk tertawa bersama.

MEREKA LALU SALING MEMINTA MAAF DAN MENYANYI (SETIAP MANUSIA PUNYA SALAH DAN SALING MEMAAFKAN).

TEMAN K1: Hidup Raja Kasa!
SEMUA : Hidup Raja Kasa!
TEMAN S1: Hidup Ratu Soliha!
SEMUA : Hidup Ratu Soliha!
TEMAN K1 S1: (BERSAMA) Long life Raja Kasa dan Ratu Soliha!
SEMUA : Long life! Long life! Long life! Long life Raja Kasa dan Ratu Soliha!

TAMAT
Lamongan, 23 Februari 2003, Jawa Timur.
http://sastra-indonesia.com/2017/10/raja-kasa-dan-ratu-soliha/

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzib A. Junianto A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.D. Zubairi A.S. Laksana Abang Eddy Adriansyah Abdi Purmono Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W. M. Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurahman Wahid Abidah el Khalieqy Abiyyu Abu Salman Acep Zamzam Noor Achiar M Permana Ade Ridwan Yandwiputra Adhika Prasetya Adi Marsiela Adi Prasetyo Adreas Anggit W. Adrian Ramdani Afrizal Malna Afthonul Afif Agama Para Bajingan Aguk Irawan Mn Agus B. Harianto Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunarto Agus Utantoro Agus Wibowo Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Nurhasim Ahmad Sahidah Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajie Najmudin Ajip Rosidi Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Saefudin Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Alan Woods Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alhafiz K Ali Shari'ati Alizar Tanjung Alvi Puspita Alwi Karmena Amarzan Loebis Amien Kamil Amien Wangsitalaja Amiruddin Al Rahab Amirullah Amril Taufiq Gobel Amy Spangler An. Ismanto Andrea Hirata Andy Riza Hidayat Anes Prabu Sadjarwo Anett Tapai Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anne Rufaidah Anton Kurnia Anton Suparyanto Anung Wendyartaka Anwar Holid Aprinus Salam Ari Dwijayanthi Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Aris Darmawan Aris Kurniawan Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asep Yayat Askolan Lubis Asrul Sani Asvi Marwan Adam Asvi Warman Adam Audifax Awalludin GD Mualif Awaludin Marwan Bagja Hidayat Balada Bale Aksara Bambang Bujono Bambang Irawan Bambang Kempling Bambang Unjianto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Berita Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshäuser Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Bonnie Triyana Bre Redana Brunel University London Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hatees Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Burhanuddin Bella Cak Kandar Catatan Cepi Zaenal Arifin Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Cucuk Espe D Pujiyono D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Dantje S Moeis Darju Prasetya Darwin David Krisna Alka Dedy Tri Riyadi Deni Ahmad Fajar Denny JA Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Dian Hartati Dian Sukarno Dicky Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Dodi Ambardi Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Khoirotun Nisa’ Dwi Pranoto Dwicipta Edy Firmansyah Eep Saefulloh Fatah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Eko Suprianto Emha Ainun Nadjib Endah Sulwesi Endi Haryono Endri Y Enung Sudrajat Erwin Erwin Dariyanto Erwin Setia Esai Esha Tegar Putra Evan Ys Evieta Fadjar F. Aziz Manna Fadjriah Nurdiarsih Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Farida-Suliadi Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Feby Indirani Felik K. Nesi Fenny Aprilia Festival Sastra Gresik Fikri MS Firdaus Muhammad Firman Nugraha Fuad Nawawi Galang Ari P. Gampang Prawoto Ganug Nugroho Adi Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunawan Maryanto Guntur Alam Gus tf Sakai Gusti Eka H Marjohan HA. Cholil Mudjirin Hadi Napster Halim HD Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hanik Uswatun Khasanah Hans Pols Hardi Hamzah Haris del Hakim Haris Firdaus Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hawe Setiawan Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri KLM Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Heru Kurniawan Heru Nugroho Hudan Hidayat Hudan Nur Hudel Humaidiy AS Humam S Chudori I.B. Putera Manuaba Ibn Ghifarie Ibnu Rizal Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idrus Ignas Kleden Ika Karlina Idris Ilham khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indra Intisa Indra Tranggono Indrian Koto Intan Indah Prathiwie Inung AS Iskandar Noe Iskandar P Nugraha Iwan Nurdaya-Djafar Iyut Fitra J.J. Rizal Jacques Derrida Jafar Fakhrurozi Jafar M Sidik Jafar M. Sidik Jaleswari Pramodhawardani Jamal D Rahman Jamal T. Suryanata Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jean Couteau Jean-Marie Gustave Le Clezio Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ Rizal JJ. Kusni Jodhi Yudono Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Jonathan Ziberg Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Juli Jumari HS Junaidi Jusuf AN Kang Warsa Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasijanto Sastrodinomo Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Keith Foulcher Khansa Arifah Adila Khisna Pabichara Khrisna Pabichara Kirana Kejora Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristine McKenna Kritik Sastra Kukuh Yudha Karnanta Kurie Suditomo Kurniawan Yunianto Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto L. Ridwan Muljosudarmo Lan Fang Langgeng W Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Leo Kelana Leo Tolstoy Lia Anggia Nasution Linda Christanty Liza Wahyuninto LN Idayanie Lukman Santoso Az Luky Setyarini Lutfi Mardiansyah M Abdullah Badri M Aditya M Anta Kusuma M Fadjroel Rachman M. Arman AZ M. Faizi M. Harir Muzakki M. Kanzul Fikri M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Misbahuddin M. Mushthafa M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Makyun Subuki Maman S Mahayana Marcus Suprihadi Mardi Luhung Marhalim Zaini Mario F. Lawi Maroeli Simbolon S. Sn Martin Aleida Martin Suryajaya Marwanto Mashuri Matroni Matroni El-Moezany Mawar Kusuma Max Lane Media: Crayon on Paper Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Misbahus Surur Miziansyah J. Moh. Samsul Arifin Mohammad Eri Irawan Muhammad Antakusuma Muhammad Firdaus Rahmatullah Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhammd Ali Fakih AR Muhidin M. Dahlan Mukhlis Al-Anshor Mulyo Sunyoto Munawir Aziz Murnierida Pram Musa Asy’arie Mustafa Ismail N. Syamsuddin CH. Haesy Nandang Darana Nara Ahirullah Naskah Teater Nazar Nurdin Nenden Lilis A Nezar Patria Nina Herlina Lubis Ning Elia Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nobel Noor H. Dee Noval Jubbek Novelet Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nunik Triana Nur Faizah Nur Wahida Idris Nurcholish Madjid Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurman Hartono Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Obrolan Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Olivia Kristinasinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Pandu Jakasurya Parak Seni Parakitri T. Simbolon PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Pembebasan Sastra Pramoedya Ananta Toer Pramoedya Ananta-Toer Pringadi Abdi Surya Pringadi AS Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Prosa Proses Kreatif Puisi PuJa Puji Santosa Puput Amiranti N PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Rahmat Hidayat Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ranang Aji S.P. Ranggawarsita Ratih Kumala Ratna Sarumpaet Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Rengga AP Resensi Resistensi Kaum Pergerakan Revolusi RF. Dhonna Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Risang Anom Pujayanto Riswan Hidayat Riyadi KS Rodli TL Rofiqi Hasan Rojil Nugroho Bayu Aji Rukardi S Sopian S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sainul Hermawan Sajak Sakinah Annisa Mariz Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sari Oktafiana Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Sastra Liar Masa Awal Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Selo Soemardjan Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Sevgi Soysal Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siswoyo Sita Planasari A Siti Rutmawati Siti Sa’adah Sitor Situmorang Slamet Hadi Purnomo Sobih Adnan Soeprijadi Tomodihardjo Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sotyati Sri Wintala Achmad St. Sunardi Stefanus P. Elu Stevy Widia Sugi Lanus Sugilanus G. Hartha Suherman Sukardi Rinakit Sulaiman Djaya Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Surat Suripto SH Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susiyo Guntur Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi San Syafruddin Hasani Syahruddin El-Fikri Syaiful Amin Syifa Aulia Syu’bah Asa T Agus Khaidir Tasyriq Hifzhillah Tatang Pahat Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Presetyo Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Thowaf Zuharon Tia Setiadi Tita Maria Kanita Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tony Herdianto Tosa Poetra Tri Purna Jaya Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Ulfatin Ch Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Jember Urwatul Wustqo Usman Arrumy Utami Widowati UU Hamidy Veronika Ninik Vien Dimyati Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vyan Taswirul Afkar W Haryanto W. Herlya Winna W.S. Rendra Wahyu Heriyadi Wahyu Hidayat Wahyu Utomo Walid Syaikhun Wan Anwar Wandi Juhadi Warih Wisatsana Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Wayan Supartha Wendoko Wicaksono Adi William Bradley Horton Wisnu Kisawa Wiwik Widayaningtias Wong Wing King Y. Wibowo Yang Lian Yanuar Yachya Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yopie Setia Umbara Yos Rizal Suriaji Yoserizal Zein Yosi M Giri Yudhi Fachrudin Yudhi Herwibowo Yulia Permata Sari Yurnaldi Yusri Fajar Yuval Noah Harari Z. Afif Zacky Khairul Uman Zakki Amali Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae Zhou Fuyuan Zul Afrita