Denny Mizhar
__Pelangi Sastra Malang
Pada mulanya adalah pertemuan yang sering terjadi antara saya dan Ragil Supriyanto yang biasa dipanggil Ragil Sukriwul. Saya diajak gabung di Komunitas Mozaik Malang dengan gerak yang merambah dunia seni dan sastra. Tetapi saya belum intens, hanya ketika Mozaik dengan penerbitannya menggarap antologi cerpen yang diberi judul “Pledoi: Pelangi Sastra Malang dalam cerpen” saya dimintanya untuk memegang tanggung jawab di bagian produksi: membantu mencari dana penerbitan hingga buku tersebut terbit pada tahun 2009.
Di tahun berikutnya tepatnya bulan tahun 2010, saya yang masih sering kertemu dan berdiskusi tentang sastra, diajaknya membuat agenda sastra yang diberi nama Pelangi Sastra Malang [On Stage], dengan agenda pertama melakukan pembacaan atas karya puisi Wahyu Prasetya. Saya yang masih tertatih dalam wacana sastra dan dunia kesusastraan baru tahu kalau ada penyair yang bernama Wahyu Parsetya, kami mencari-cari karya Wahyu Prasetya ke rumah Pak Joko Saryono tetapi hasilnya nihil, arsip Pak Joko Saryono terselip entah dimana. Padahal kami bergembira waktu itu, akan dapat kumpulan puisi kalau tidak salah berjudul “Di Balik Jendela Merci” karya Wahyu Parsetya. Setelah dari Pak Joko Saryono, kami mengunjungi penyair Nanang Suryadi, tetap saja hasilnya nihil kami tak menemukan karya-karya Wahyu Prsetya. Tetapi bukan kami tidak punya, Ragil telah menyimpan karya-karya Wahyu Parsetya, dari situ bermula. Lalu esais Abdul Aziz Rasjid sekarang sedang menuntaskan studi di Purwokerto pulang ke Malang. Ragil pun memintanya untuk membuat esai atas karya-karya Wahyu Parsetya. Kami berharap dapat menghadirkan penyair tersebut, tetapi setelah kami telisik di kediamannya dulu di Malang beliau sudah tidak ada, katanya sudah pindah di Jakarta.
Maka terselengaralah agenda kami yang perdana, Pelangi sastra Malang [On Stage] # 1 pada akhir bulan Juni 2010, dengan tema “Membaca Wahyu Parsetya” digelar di Kedai Apresisi Jl. Blitas No 14 A. Beberapa penyair dan satrawan hadir waktu itu, ada Nanang Suryadi, Tengsoe Tjahjono, penyair-penyair muda, Joko Saryono (dosen sastra UM), dan lain sebagainya. Kehadiran musisi Malang menambah ramai acara pada waktu itu, di antaranya ada kelompok Swara Akustik (Antok Yunus dan Abia Kana), Gembo yang memiliki kelompok musik “Unen-Unen” setelah “Ketek Ogleng” tak kelihatan lagi, Hera yang sekarang mempunyai kelompok perkusi “Monggo Kerso,” Redy musisi Jazz kontemporer, dan lain sebagainya. Kehangatan mencair pada pembacaan puisi diiringi musik dalam satu panggung.
Lantas, apa hanya sampai situ? Tidak. Kami intens bertemu dalam pertemuan di warung kopi yang berpindah-pindah. Waktu itu yang sering bergabung di pertemuan ngopi adalah, Ratna Satyavati, Noval Jubbek, Nadia Agustina, Ragil Sukriwul, Syafira Farar, Mila Irawati, Grace, Asrina dan saya. Dan terus berkembang lebih banyak lagi. Hingga mengagendakan Pelangi Sastra Malang [On Satge] # 2 dengan judul “Word War: dalam laga puisi dan prosa” pada bulan Juli 2010, yang tetap digelar di Kedai Apresiasi. Tak kalah ramai dengan PSM # 2 beberapa komunitas sastra yang ada di Malang pun turut hadir di antaranya ada UKMP (Unit Kegiatan Mahasiswa Penulis) Universitas Negeri Malang, Lembah Ibarat, FLP Malang, penyair-penyair Malang tak ketinggalan meramaikan acara tersebut dan juga penggerak sastra etnik dari Bojonegoro turut hadir yakni Arieyoko, selain itu ada W. Harianto dari Blitar, dan lain sebagainya. Sesuasi acara tersebut Syarifah Farah membuat catatan dengan judul “Membaca Puisi: Proses Eksklusifitas atau Tabur Makna”, dapat dibaca di http://www.facebook.com/note.php?note_id=429437187840
Pada tanggal 8 Agustus 2010, kami mendapat undangan untuk hadir di “Konser Simfoni Cinta Tanah Air” terselengara atas kerjasama Arbanat String Ansamble dan Perguruan Taman Siswa Cabang Turen. Di sela-sela gesekan biola Arbanat String Ansamble pada konser tersebut, kami membaca puisi di sana. Setelah itu, kami mampir di rumahnya Doniq (Elwiq) sastrawan Malang yang bertempat tinggal di Turen- Malang.
Pertemuan kami semakin intens untuk sekedar ngopi bersama dan berbincang tentang sastra. Harapan dari kami dengan membuat Pelangi Sastra Malang adalah adanya forum yang dapat menjadi jujukan sastrawan atau penikmat sastra pada tiap bulannya di Malang. Tiba pada agenda Pelangi Sastra Malang [On Stage] # 3 pada tanggal 24 Agustus 2010, dengan tema “Membaca Ratna” waktu itu bulan Ramadhan. Acara kami gelar di Rumah Budaya Jl. Diponegoro No. 3 Malang di kediaman Almarhum. Ratna Indraswari Ibrahim. Tiga orang kami tunjuk untuk membaca karya-karya Ratna Indraswari Ibrahim yakni Lucy Vita (Penikmat Sastra), Titik (Mahasiswi FKIP UMM) dan Aini (Mahasiswi Sastra Inggris UM). Dengan hasil pembacaan karya Ratna dengan prespektif Feminisme, di sela-sela acara tersebut Sugik Arbanat menemani kami dengan gesekan biolanya berduet dengan pembaca puisi dan prosa. Acara selesai kami lanjutkan dengan ngobrol bersama Almarhum. Ratna Indraswari Ibrahim, soal penulisan sastra dan tema-temanya hingga larut malam yang membuat kami harus mengakhiri pertemuan tersebut. Yesi Devisa yang semakin intens bergabung dengan kami menulis catatan atas acara tersebut, dapat dilihat di http://www.surya.co.id/2010/08/27/feminisme-dan-sastra-feminis
Selain itu, kami juga melakukan pembacaan atas surat-surat aktivis. Hal tersebut atas saran Ragil setelah bertemu dengan keluarga Bimo Petrus Anugra dan menelisik surat-suratnya yang ditujukan pada keluarganya ataupun rekan-rekan seperjuangannya. Acara kami gelar di Pelangi Sastra Malang [On Stage] # 4 dengan tema diskusi “Catatan Perlawanan, Sastra Perlawanan”, Narasumber: Tengsoe Tjahjono, D.T Utomo Rahardjo [bersama ibu G. Misiati], dan Pradana Boy ZTF pada Sabtu, 25 september 2010 pukul, 19.00 – 21.00 bertempat di Lobby Perpustakaan Kota Malang Jl. Ijen no.30A. Menandai permulaan acara tersebut dilakukan pembacaan surat Bimo oleh Lodzi Hadi (penyair yang juga aktivis) diiringi gesekan biola Sugik Arbanat.
Kepulangan Yusri Fajar dari Jerman setelah menuntaskan S2-nya tak kami sia-siakan. Mengagendakan Pelangi Sastra Malang [On Stage] # 5 dengan tema “Membaca Teks-Teks Sastra Poskolonial”, selain Yusri Fajar ada Wawan Eko Yulianto yang kami hubungi, dia juga baru datang dari Arkansas menempuh studi S2-nya untuk menjadi pembicara. Tetapi Wawan Eko Yulianto memberikan rekomendasi Pak Amri dan Wawan sendiri menjadi moderator pada acara tersebut. Acara yang diawali dengan Performent Art dari Meizhtruation Performance (Enny Asrinawati dan Vivi) dan Penampilan dari Swara Akustik (Antok Yunus dan Abia Kana) dilanjutkan pembacaan puisi Akaha Taufan (penyair yang menggawangi HP3N Batu, namanya pernah besar). Acara terselengara pada sabtu, 20 November 2010, Pukul: 19.00-22.00 di Kedai Apresiasi jl. Blitar 14a Malang. Diskusi sangat menarik sekali dengan telaah teori-teori poskolonial untuk membedah teks-teks sastra.
Demi menelusuri jejak sastra di Malang kami pun mengadakan diskusi yang bekerjas sama dengan Teater Ego FE Brawijaya yakni Pelangi Sastra Malang [On Stage] #6 dengan “Catatan Penyair-Penyair Muda Malang” Pembicara Wahyu Hariyanto dan Yusri Fajar. Sabtu, 18 Desember 2010 Pukul. 15.00 WIB – selesai, bertempat RUANG PPA LAMA Fakultas Ekonomi Brawijaya. Beberapa penyair hadir dan mencoba mereka ulang kehadiran penyair-penyair akan kekaryaan secara tematik ataupun bentuk pada perjalanannya. Tetapi, hal ini menurut pendapat Yusri Fajar bahwa puisi di Malang tak ada yang seragam sehingga untuk menarik keterpengaruhan penyair antar penyair pun tak ada. Selain itu W. Hariyanto memberikan gambaran akan keterlibatan penyair Malang dengan dinamika sastra terutama puisi di luar Malang.
Selain agenda-agenda serupa di atas, kami pun mengadakan agenda beda buku. Pada acara Pelangi Sastra Malang [On Stage] # 6 bekerja sama dengan FPKM (Forum Penulis Kota Malang yang dilaksanakan pada tanggal 23 Januari 2011. Pada acara tersebut, kami membedah buku penyair Tengsoe Tjahjono yang berjudul “Salam Mempelai” sebagai pembicara yakni Yusri Fajar. Entah kenapa kami selalu meminta bantuan Yusri Fajar. Pertama alasan kami adalah kami tak punya dana untuk membayar pembicara lain sekaliber Yusri Fajar dan yang mendukung dan memberikan suport pada kami. Kami ucapkan terima kasih yang besar pada Yusri Fajar. Tetapi tak lupa juga kami ucapkan pada Pustaka Pujangga yang telah memberikan buku-buku terbitannya untuk kami berikan pada pembicara.
Waktu pun berjalan tiba pada bulan kami mengagendakan kembali Word War II, tetapi pada kali ini khusus prosa dengan agenda Pelangi Sastra Malang [On Stage] #8 Words War II “Perang Kata dalam Prosa” bekerja sama dengan UKMP (Unit Kegiatan Mahasiwa Penulis) Universitas Negeri Malang yang kami laksanakan pada tanggal 27, Februari 2011 bertempat di Gazebo (Belakang Komplek UKM Universitas Negeri Malang). Dari acara tersebut Yesi Devisa membuat catatan dapat dilihat di http://sastra-indonesia.com/2011/03/memaknai-perang-kata-dalam-prosa/
Setelah prosa kami kembali menggelar Pelangi Satra Malang [On Satge] # 9 dengan puisi cinta yang kami angkat. Acara yang terselenggara atas kerjasma dengan HMJ Bastra FIKP UMM pada 11 Maret 2011 dan bertempat di Lorog Masjid AR. Fachrudin Lantai 1 Universitas Muhammadiyah Malang. Pada PSM # 9 dihadiri oleh Teater Hompimpah, Teater Cremona, Teater Kata Mati, Teater Belbaba, Komunitas sastra dari UB, Komunitas Tinta Langit, UKMP UM, FLP UM, LKP2M UIN Maliki, Komunitas Lembah Ibarat, STKIP Trenggalek, Arisan Sastra Trenggalek, Komunitas Fiksi Mini Malang, Ronggowarsito UM, Yusri Fajar, Nanang Surya, Juma’ali, Didik Meong, Didik Madiun, PSIF, Ashley dari Estonia dan banyak Mahasiwa-Mahsiswi UMM. Masih tetap dengan tugasnya Yesi Devisa pembuat catatan pada acara PSM. Catatan tersebut dapat dilihat di http://sastra-indonesia.com/2011/04/puisi-cinta-di-panggung-pelangi-sastra-malang/ Pada acara tersebut Nanang Suryadi mengenalkan kumpulan puisinya yang terbaru dengan judul “BIAR!”. Kumpulan puisi Nanang Suryadi juga diLaunching dan dibeda pada agenda Pelangi Sastra Malang [On Stage] # 10 bekerja sama dengan Teater Ego FE Brawijaya pada 17 April 2011 dengan pembicara Djoko Saryono, Yusri Fajar, dimoderatori Liza Wahyu. Pada acara tersebut kami mengundang Ledome Perkusi untuk tampil dan berkalaborasi dalam pembacaan puisi-puisi karya Nanang Suryadi. Pada agenda pelangi sastra [On Stage] 10 Wawan Eko Yulianto membuat catatan, dapat dilihat http://berbagi-mimpi.info/2011/04/17/peluncuran-antologi-puisi-biar-karya-nanang-suryadi/
Tak hanya sastrawan Malang, Jawa Timur yang hadir di Pelangi Sastra Malang, tak ketinggalan penyair Y. Thendra BP dari Yogya juga hadir di Kota Malang untuk mengenalkan Buku Puisinya yang terbaru dengan judul “Manusia Utama” yang diterbitkan Indie Book Corner, pemilik penerbit tersebut juga turut hadir di Kota Malang. Membincang Buku Puisi “Manusia Utama” kami laksanakan di Kedai Sinau yang pada saat itu baru saja pindah dari jalan Bogor ke Jalan Wilis depan pasar buku Wilis. Pada acara tersebut Pelangi Sastra Malang [On Satge] # 11 “Bincang Buku Manusia Utama” sebagai pembicara Nanang Suryadi, Y. Thendra BP dan dimoderatori Ratna Satyavati dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2011. Tak banyak yang hadir pada waktu itu, tetapi cukup hangat perbincangan tentang buku “Manusia Utama” karya Y.Thendra BP. Setelah perbincangan tentang puisi-puisi Y. Thendra BP dilanjutkan membaca puisi secara bergilir hingga acara pun usai.
Pada tanggal 28 Mei 2011, kami mendapat undangan dari sekolompok Mahasiswa-Mahasiswi Universitas seni Rupa yang sedang mengadakan pamerana seni rupa dengan tema “Umbar Wacana: Sang Penemu” dalam agenda tersebut kami diminta untuk membuat acara pada penutupan pameran dengan judul “Geliat kata dalam Puisi bersama Pelangi Sastra Malang” di Galeri Idea Circuit Jl.Ki Ageng Gribik Bratan Madyopuro Sawojajar yang dikelola ole perupa Yosa. Beberapa musisi turut hadir diantaranya ada Charles yang dulu pernah gabung di kelompok musik Ketek Okleng, juga Feri yang mempunyai kelompok musik Sak Iso’e tak ketinggalan Antok Yunus dan Abia kana (SWARA) selalu menghadiri acara-acara kami bila mereka tak disibukkan ditempat lain. Hingga akhirnya tiba pada penyelenggaraan Pelangi Sastra Malang [On Stage] # 12 yang membahas buku karya Nurel Javissyarqi dengan judul “Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri.” dengan pembicara Wawan Eko Yulianto esai-nya dapat dibaca di http://berbagi-mimpi.info/2011/07/ Selain itu Noval Jubbek membuat catatan atas acara tersebut dapat dibaca di http://sastra-indonesia.com/2011/07/meruntuhkan-mitos-sutardji/
Selain itu kami juga diminta untuk menyelenggarakan program Dewan Kesenian Jawa Timur yakni Diskusi Sastra “Pemikiran Lokalitas dalam Sastra di Jawa Timur” dengan pembicara: Acep Zamzam Noor, M. Shoim Anwar, Yusri Fajar dan dimoderatori oleh Wawan Eko Yulianto pada saat itu kami mengundang kelompok musik yang sering mengiringi kami membaca puisi yakni Swara Akustik, juga menampilkan Komunitas Seni-Sastra Ronggowarsito dengan melakukan dramatikalisasi puisi, sedang Nanang Suryadi dan Abdul Mukhid membaca puisi. Acara tersebut dilaksanakan pada tanggal 12 Juni 2011 bertempat Aula Kampus I Universitas Muhammadiyah Malang. Kami juga menggandengan beberapa komunitas demi lancarnya acara tersebut diantaranya Pusat Studi Islam dan Filsafat UMM, UKMP UM, Mata Pena UB, Lembah Ibarat Malang, Teater Ego FE UB, Teater Pelangi UM, Komunitas Fiksi Mini Malang dan Komunitas Seni Sastra Ronggowarsito. Beberapa tamu dari luar kota pun hadir untuk mengikuti acara tersebut.
Adapun bentuk-bentuk agenda kami bervariasi di antaranya membaca karya-karya sastrawan Malang, membaca karya-karya sastra Indonesia, panggung publikasi karya, bincang buku, serta diskusi sastra dengan berbagai perspektif keilmuan. Di balik layar, kami berupaya melakukan telisik atas sastra yang pernah ada di Malang. Meskipun sampai saat ini masih belum berjalan maksimal dengan yang kami harapkan. Setahun Pelangi Sastra Malang berjalan, sebenarnya bulan yang juni tepat lahirnya tetapi Ratna Satyavati membuat FB ini bulan Juli maka mengulang tahun yang perdana jatuh bulan Juli, masi dini punya usia tentu masih harus banyak belajar.
Demikianlah catatan saya buat selaku penggiat Pelangi Sastra Malang. Saya mengucapkan banyak terima kasih pada siapapun yang selalu memberikan dukungan baik secara spiritual ataupun material. Ada beberapa agenda yang belum tergarap secara maksimal, sehingga diperlukan kerja keras untuk mewujudkan agenda-agenda tersebut.
Malang, 07 Juli 2011
Dijumput dari: http://www.facebook.com/note.php?note_id=239916276037364
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
A Rodhi Murtadho
A. Anzib
A. Junianto
A. Qorib Hidayatullah
A. Yusrianto Elga
A.D. Zubairi
A.S. Laksana
Abang Eddy Adriansyah
Abdi Purmono
Abdul Azis Sukarno
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Hadi W. M.
Abdul Kirno Tanda
Abdul Wachid B.S.
Abdurahman Wahid
Abidah el Khalieqy
Abiyyu
Abu Salman
Acep Zamzam Noor
Achiar M Permana
Ade Ridwan Yandwiputra
Adhika Prasetya
Adi Marsiela
Adi Prasetyo
Adreas Anggit W.
Adrian Ramdani
Afrizal Malna
Afthonul Afif
Agama Para Bajingan
Aguk Irawan Mn
Agus B. Harianto
Agus Buchori
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Agus Sulton
Agus Sunarto
Agus Utantoro
Agus Wibowo
Aguslia Hidayah
Ahda Imran
Ahmad Fatoni
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Nurhasim
Ahmad Sahidah
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Ajie Najmudin
Ajip Rosidi
Akbar Ananda Speedgo
Akhiriyati Sundari
Akhmad Fatoni
Akhmad Saefudin
Akhmad Sekhu
Akhmad Taufiq
Akhudiat
Alan Woods
Alex R. Nainggolan
Alexander G.B.
Alhafiz K
Ali Shari'ati
Alizar Tanjung
Alvi Puspita
Alwi Karmena
Amarzan Loebis
Amien Kamil
Amien Wangsitalaja
Amiruddin Al Rahab
Amirullah
Amril Taufiq Gobel
Amy Spangler
An. Ismanto
Andrea Hirata
Andy Riza Hidayat
Anes Prabu Sadjarwo
Anett Tapai
Anindita S Thayf
Anjrah Lelono Broto
Anne Rufaidah
Anton Kurnia
Anton Suparyanto
Anung Wendyartaka
Anwar Holid
Aprinus Salam
Ari Dwijayanthi
Arie MP Tamba
Arif B. Prasetyo
Arif Bagus Prasetyo
Arif Hidayat
Aris Darmawan
Aris Kurniawan
Arswendo Atmowiloto
Arti Bumi Intaran
Arwan Tuti Artha
AS Sumbawi
Asarpin
Asef Umar Fakhruddin
Asep Sambodja
Asep Yayat
Askolan Lubis
Asrul Sani
Asvi Marwan Adam
Asvi Warman Adam
Audifax
Awalludin GD Mualif
Awaludin Marwan
Bagja Hidayat
Balada
Bale Aksara
Bambang Bujono
Bambang Irawan
Bambang Kempling
Bambang Unjianto
Bamby Cahyadi
Bandung Mawardi
Beni Setia
Berita
Berita Utama
Bernando J. Sujibto
Berthold Damshäuser
Binhad Nurrohmat
Bobby Gunawan
Bonnie Triyana
Bre Redana
Brunel University London
Budhi Setyawan
Budi Darma
Budi Hatees
Budi Hutasuhut
Budi P. Hatees
Budiman S. Hartoyo
Burhanuddin Bella
Cak Kandar
Catatan
Cepi Zaenal Arifin
Cerbung
Cerpen
Chairil Anwar
Chamim Kohari
Cucuk Espe
D Pujiyono
D. Zawawi Imron
Dadang Ari Murtono
Dahono Fitrianto
Dahta Gautama
Damanhuri
Damhuri Muhammad
Dami N. Toda
Damiri Mahmud
Danarto
Dantje S Moeis
Darju Prasetya
Darwin
David Krisna Alka
Dedy Tri Riyadi
Deni Ahmad Fajar
Denny JA
Denny Mizhar
Deny Tri Aryanti
Dian Hartati
Dian Sukarno
Dicky
Dina Oktaviani
Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan
Djenar Maesa Ayu
Djoko Pitono
Djoko Saryono
Djuli Djatiprambudi
Dodi Ambardi
Dody Kristianto
Donatus Nador
Donny Anggoro
Donny Syofyan
Dorothea Rosa Herliany
Dwi Arjanto
Dwi Cipta
Dwi Fitria
Dwi Kartika Rahayu
Dwi Khoirotun Nisa’
Dwi Pranoto
Dwicipta
Edy Firmansyah
Eep Saefulloh Fatah
Eka Budianta
Eka Fendri Putra
Eka Kurniawan
Eko Darmoko
Eko Hendri Saiful
Eko Suprianto
Emha Ainun Nadjib
Endah Sulwesi
Endi Haryono
Endri Y
Enung Sudrajat
Erwin
Erwin Dariyanto
Erwin Setia
Esai
Esha Tegar Putra
Evan Ys
Evieta Fadjar
F. Aziz Manna
Fadjriah Nurdiarsih
Fahrudin Nasrulloh
Faidil Akbar
Fakhrunnas MA Jabbar
Fanani Rahman
Farida-Suliadi
Fatah Yasin Noor
Fathurrahman Karyadi
Feby Indirani
Felik K. Nesi
Fenny Aprilia
Festival Sastra Gresik
Fikri MS
Firdaus Muhammad
Firman Nugraha
Fuad Nawawi
Galang Ari P.
Gampang Prawoto
Ganug Nugroho Adi
Gerakan Literasi Nasional
Gerakan Surah Buku (GSB)
Gerson Poyk
Goenawan Mohamad
Grathia Pitaloka
Gregorio Lopez y’ Fuentes
Gugun El-Guyanie
Gunawan Budi Susanto
Gunawan Maryanto
Guntur Alam
Gus tf Sakai
Gusti Eka
H Marjohan
HA. Cholil Mudjirin
Hadi Napster
Halim HD
Hamberan Syahbana
Hamdy Salad
Hamsad Rangkuti
Han Gagas
Hanik Uswatun Khasanah
Hans Pols
Hardi Hamzah
Haris del Hakim
Haris Firdaus
Hasan Gauk
Hasan Junus
Hasif Amini
Hasnan Bachtiar
Hasta Indriyana
Hawe Setiawan
Helwatin Najwa
Hepi Andi Bastoni
Heri KLM
Heri Latief
Heri Ruslan
Herman RN
Hermien Y. Kleden
Herry Lamongan
Heru Kurniawan
Heru Nugroho
Hudan Hidayat
Hudan Nur
Hudel
Humaidiy AS
Humam S Chudori
I.B. Putera Manuaba
Ibn Ghifarie
Ibnu Rizal
Ibnu Rusydi
Ibnu Wahyudi
Idrus
Ignas Kleden
Ika Karlina Idris
Ilham khoiri
Ilham Yusardi
Imam Cahyono
Imam Muhtarom
Imam Nawawi
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Imron Rosyid
Imron Tohari
Indiar Manggara
Indra Intisa
Indra Tranggono
Indrian Koto
Intan Indah Prathiwie
Inung AS
Iskandar Noe
Iskandar P Nugraha
Iwan Nurdaya-Djafar
Iyut Fitra
J.J. Rizal
Jacques Derrida
Jafar Fakhrurozi
Jafar M Sidik
Jafar M. Sidik
Jaleswari Pramodhawardani
Jamal D Rahman
Jamal T. Suryanata
Jamrin Abubakar
Janual Aidi
Javed Paul Syatha
Jean Couteau
Jean-Marie Gustave Le Clezio
Jefri al Malay
Jihan Fauziah
JJ Rizal
JJ. Kusni
Jodhi Yudono
Johan Edy Raharjo
Joko Pinurbo
Jokowi Undercover
Jonathan Ziberg
Joni Ariadinata
Joni Lis Efendi
Jual Buku
Juli
Jumari HS
Junaidi
Jusuf AN
Kang Warsa
Karya Lukisan: Andry Deblenk
Kasijanto Sastrodinomo
Kasnadi
Katrin Bandel
Kedung Darma Romansha
Keith Foulcher
Khansa Arifah Adila
Khisna Pabichara
Khrisna Pabichara
Kirana Kejora
Koh Young Hun
Komunitas Deo Gratias
Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias
Korrie Layun Rampan
Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan)
Kristine McKenna
Kritik Sastra
Kukuh Yudha Karnanta
Kurie Suditomo
Kurniawan Yunianto
Kuswaidi Syafi'ie
Kuswinarto
L. Ridwan Muljosudarmo
Lan Fang
Langgeng W
Latief S. Nugraha
Leila S. Chudori
Leo Kelana
Leo Tolstoy
Lia Anggia Nasution
Linda Christanty
Liza Wahyuninto
LN Idayanie
Lukman Santoso Az
Luky Setyarini
Lutfi Mardiansyah
M Abdullah Badri
M Aditya
M Anta Kusuma
M Fadjroel Rachman
M. Arman AZ
M. Faizi
M. Harir Muzakki
M. Kanzul Fikri
M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S.
M. Misbahuddin
M. Mushthafa
M. Nahdiansyah Abdi
M. Raudah Jambak
M. Yoesoef
M.D. Atmaja
Mahmud Jauhari Ali
Mahwi Air Tawar
Makyun Subuki
Maman S Mahayana
Marcus Suprihadi
Mardi Luhung
Marhalim Zaini
Mario F. Lawi
Maroeli Simbolon S. Sn
Martin Aleida
Martin Suryajaya
Marwanto
Mashuri
Matroni
Matroni El-Moezany
Mawar Kusuma
Max Lane
Media: Crayon on Paper
Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia
MG. Sungatno
Misbahus Surur
Miziansyah J.
Moh. Samsul Arifin
Mohammad Eri Irawan
Muhammad Antakusuma
Muhammad Firdaus Rahmatullah
Muhammad Muhibbuddin
Muhammad Rain
Muhammad Yasir
Muhammad Zuriat Fadil
Muhammadun A.S
Muhammd Ali Fakih AR
Muhidin M. Dahlan
Mukhlis Al-Anshor
Mulyo Sunyoto
Munawir Aziz
Murnierida Pram
Musa Asy’arie
Mustafa Ismail
N. Syamsuddin CH. Haesy
Nandang Darana
Nara Ahirullah
Naskah Teater
Nazar Nurdin
Nenden Lilis A
Nezar Patria
Nina Herlina Lubis
Ning Elia
Nirwan Ahmad Arsuka
Nirwan Dewanto
Nobel
Noor H. Dee
Noval Jubbek
Novelet
Nu’man ‘Zeus’ Anggara
Nunik Triana
Nur Faizah
Nur Wahida Idris
Nurcholish Madjid
Nurdin Kalim
Nurel Javissyarqi
Nuriel Imamah
Nurman Hartono
Nuruddin Al Indunissy
Nurul Anam
Nurul Hadi Koclok
Obrolan
Oka Rusmini
Oktamandjaya Wiguna
Olivia Kristinasinaga
Orasi Budaya Akhir Tahun 2018
Oyos Saroso H.N.
Pandu Jakasurya
Parak Seni
Parakitri T. Simbolon
PDS H.B. Jassin
PDS. H.B. Jassin
Pembebasan Sastra
Pramoedya Ananta Toer
Pramoedya Ananta-Toer
Pringadi Abdi Surya
Pringadi AS
Prof. Tamim Pardede sebut Bambang
Prosa
Proses Kreatif
Puisi
PuJa
Puji Santosa
Puput Amiranti N
PUstaka puJAngga
Putu Wijaya
Qaris Tajudin
R.N. Bayu Aji
Radhar Panca Dahana
Rahmat Hidayat
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Ranang Aji S.P.
Ranggawarsita
Ratih Kumala
Ratna Sarumpaet
Ratu Selvi Agnesia
Raudal Tanjung Banua
Remy Sylado
Rengga AP
Resensi
Resistensi Kaum Pergerakan
Revolusi
RF. Dhonna
Riadi Ngasiran
Ribut Wijoto
Ridwan Munawwar Galuh
Riki Dhamparan Putra
Risang Anom Pujayanto
Riswan Hidayat
Riyadi KS
Rodli TL
Rofiqi Hasan
Rojil Nugroho Bayu Aji
Rukardi
S Sopian
S Yoga
S. Jai
Sabrank Suparno
Sahaya Santayana
Sainul Hermawan
Sajak
Sakinah Annisa Mariz
Salamet Wahedi
Salman Rusydie Anwar
Samsudin Adlawi
Sanggar Teater Jerit
Sapardi Djoko Damono
Sarabunis Mubarok
Sari Oktafiana
Sartika Dian Nuraini
Sasti Gotama
Sastra
Sastra Liar Masa Awal
Satmoko Budi Santoso
Saut Situmorang
Sejarah
Sekolah Literasi Gratis (SLG)
Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo
Selo Soemardjan
Seno Gumira Ajidarma
Seno Joko Suyono
Septi Sutrisna
Sergi Sutanto
Sevgi Soysal
Shinta Maharani
Shiny.ane el’poesya
Sholihul Huda
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Siswoyo
Sita Planasari A
Siti Rutmawati
Siti Sa’adah
Sitor Situmorang
Slamet Hadi Purnomo
Sobih Adnan
Soeprijadi Tomodihardjo
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sotyati
Sri Wintala Achmad
St. Sunardi
Stefanus P. Elu
Stevy Widia
Sugi Lanus
Sugilanus G. Hartha
Suherman
Sukardi Rinakit
Sulaiman Djaya
Sunaryono Basuki Ks
Sungatno
Sungging Raga
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Surat
Suripto SH
Suryadi
Suryanto Sastroatmodjo
Susianna
Susiyo Guntur
Sutan Iwan Soekri Munaf
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Suyadi San
Syafruddin Hasani
Syahruddin El-Fikri
Syaiful Amin
Syifa Aulia
Syu’bah Asa
T Agus Khaidir
Tasyriq Hifzhillah
Tatang Pahat
Taufik Ikram Jamil
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
Teguh Presetyo
Teguh Ranusastra Asmara
Teguh Winarsho AS
Temu Penyair Timur Jawa
Tengsoe Tjahjono
Theresia Purbandini
Thowaf Zuharon
Tia Setiadi
Tita Maria Kanita
Tjahjono Widarmanto
Tjahjono Widijanto
Tony Herdianto
Tosa Poetra
Tri Purna Jaya
Triyanto Triwikromo
Tu-ngang Iskandar
Tulus S
Ulfatin Ch
Umbu Landu Paranggi
Umi Kulsum
Universitas Indonesia
Universitas Jember
Urwatul Wustqo
Usman Arrumy
Utami Widowati
UU Hamidy
Veronika Ninik
Vien Dimyati
Vino Warsono
Virdika Rizky Utama
Vyan Taswirul Afkar
W Haryanto
W. Herlya Winna
W.S. Rendra
Wahyu Heriyadi
Wahyu Hidayat
Wahyu Utomo
Walid Syaikhun
Wan Anwar
Wandi Juhadi
Warih Wisatsana
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Wayan Budiartha
Wayan Supartha
Wendoko
Wicaksono Adi
William Bradley Horton
Wisnu Kisawa
Wiwik Widayaningtias
Wong Wing King
Y. Wibowo
Yang Lian
Yanuar Yachya
Yetti A. KA
Yohanes Sehandi
Yona Primadesi
Yopie Setia Umbara
Yos Rizal Suriaji
Yoserizal Zein
Yosi M Giri
Yudhi Fachrudin
Yudhi Herwibowo
Yulia Permata Sari
Yurnaldi
Yusri Fajar
Yuval Noah Harari
Z. Afif
Zacky Khairul Uman
Zakki Amali
Zamakhsyari Abrar
Zawawi Se
Zehan Zareez
Zen Hae
Zhou Fuyuan
Zul Afrita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar