02/07/10

Kakang Gothak, Dhimas Gathuk dan ULTAH

M.D. Atmaja
http://www.sastra-indonesia.com/

Petang hari setelah dua lelaki, kakak beradik yang berperawakan sama menegakkan kewajiban, mereka berjalan beriringan di dalam gelap jalan pedesaan. Mereka berjalan yang awalnya dengan diam, begitu senyap. Langkah kaki pun tak terdengar di dalam udara. Tiba-tiba saja, lelaki muda yang bernama Dhimas Gathuk mengamit tangan kakaknya, Kangmas Gothak.

“Kang!” panggil Dhimas Gathuk pelan seperti dalam bisikan namun saudara tuanya tidak menjawab, justru semakin mempercepat langkahnya, membuat Dhimas Gathuk terseret.

“Kang!” panggil Dhimas Gathuk setelah tidak mendapatkan jawaban.

Setelah itu, tetap saja Kangmas Gothak tidak menjawab. Dengan langkah yang justru semakin memburu di dalam kegelapan jalan desa yang sepi. Sampai akhirnya, langkah kangmas Gothak menjadi pelan kembali setelah di depan mereka ada belokan ke kanan. Di sana, sebuah rumah sederhana yang sunyi telah menunggu kedatangan mereka berdua. Cahaya lampu minyak menerangi teras terlihat mobat-mabit saat melawan angin yang berhembus.

“Akhirnya sampai di rumah juga, Dhi!” ucap Kangmas Gothak pada adiknya yang tengah berhenti di ambang teras rumah dengan nafas ngos-ngosan.

“Kangmas Gothak ini kenapa apa, tho, kok jalan saja seperti dikejar maling?” tanya Dhimas gathuk yang justru langsung disambut derai tawa kakaknya.

“Halah, bahasamu, Dhi. Kok iya, bisa dikejar maling, harusnya maling itu yang dikejar. Eh, malah kita yang jadi dikejar maling, Dhi!” sahut Kangmas Gothak dalam tawa renyah yang cukup panjang. “Kamu tadi mau bilang apa, Dhi?”

“Lali, Kang!” sahut Dhimas Gathuk dengan jengkel namun kakaknya tetap tertawa renyah.

“Halah, ngono wae langsung mutung!” sahut Kangmas Gothak dengan cepat. “Ada apa, Dhi?” Kangmas Gothak melanjutkannya dengan pertanyaan yang dibarengi dengan senyuman manis seorang kakak.

“Tidak jadi, Kang. Takut kalau Kangmas justru marah!”

“Kalau tidak salah, tidak harus takut, Dhi. Kakangmu tidak akan marah, karena bagaimana pun juga, Kakang Gothak ini ya Bapakmu, Ibumu, Kakangmu, ya kacamu dolan.” Ucap Kangmas Gothak dengan lembut sambil membelai rambut adiknya. “Sekarang cerita saja, Dhi!”

“Janji, Kang?”

“Iyo!”

“Janji?”

“Janji, Dhi, kalau Kakang tidak akan marah!”

“Dhimas Gathuk pengen juga diulang-tahuni, Kang!” ungkap Dhimas Gathuk yang disertai dengan rasa takut kalau-kalau kangmasnya marah.

“Ah, itu saja tho? Ya besok kakang belikan es cendol!”

“Dhimas pengennya ngundang orang-orang, Kang!”

“lha, kalau itu yang susah, Dhi.”

“Dhimas ingin seperti orang-orang di dalam Pendopo yang sekarang sedang siap-siap merayakan ulang tahun, Kang!” sahut Dhimas Gathuk setengah mengimpi.

“Yang penting dari ulang tahun itu adalah syukur pada Gusti Pangeran, Dhi. Tidak perlu yang mewah-mewah. Kalau ada rejeki lebih, ya lebih baik disumbangkan saja buat infaq, buat bersedekah, seperti Bapak Karto swargi mengajarkan pada kita dahulu.”

“Tapi kan, Kang, Pendopo itu hanya wadah saja, hanya tempat, dan sebentar lagi diulang-tahuni, Kang! Meriah lagi, Kang. Kabarnya begitu. Banyak para ustad, santri yang akan datang ke sana. Akan seperti pasar malam!”

Kangmas Gothak menarik nafas panjang sambil mendengar cerita adiknya yang menggambarkan bagaimana peringatan hari jadi Pendopo akan dirayakan. Para ustad, ulama, dan juga santri yang ada di dalamnya sudah mempersiapkan dari setahun yang lalu. Dana yang dibutuhkan untuk merayakannya pun buanyaknya bukan kepalang. Dan Kangmas Gothak pun menarik nafas berat sambil menggelengkan kepala.

“Dhi, Allah dan Nabi, dengan tidak lelah terus mengajari kita untuk menjalani hidup ini dengan sederhana. Mengajak kita semua untuk tidak berlebih.”

“Kakang ini bagaimana, tho?” sahut Dhimas Gathuk yang mencoba menghalau pendapat kakaknya. “Orang-orang yang ada di dalam Pendopo itu, Kang, semuanya ulama, mereka orang yang mengerti agama. Bahkan, Kang, mereka itu mengatakan kalau mereka selalu mengikuti Nabi, sebagai pengikut Nabi. Tapi mereka merayakan ulang tahun Pendopo itu dengan meriah.”

“Kakang tahu, Dhimas Gathuk!” sahut Kangmas Gothak dalam senyuman. “Sederhana bagi orang seperti kita, akan berbeda dengan sederhana bagi mereka. Para santri, ulama, dan ustad yang ada di dalam Pendopo itu. Bisa saja, seperti yang selalu mereka bilang setiap hari, kalau mereka mengikuti Nabi, tapi siapa juga yang tahu dengan niat yang ada di dalam hati mereka, Dhi. Apa yang sebenarnya mereka inginkan kita tidak tahu. Dhi, ingat wejangan yang ditinggalkan Bapak Karto swargi, kalau kita harus senantiasa berhati-hati, jangan sampai kecintaan dan ibadah kita menjadi kesombongan!”

Ah, kakang tidak tahu kalau demi ulang tahun Pendopo mereka akan menghabiskan dana ber-T-T. T itu apa, ya Dhimas Gathuk tidak mengerti. Yang Dhimas dengar, kalau dana yang buanyak itu mereka korbankan dan digunakan merayakan karena kecintaan mereka pada Allah dan Nabi.”

“yah, sekarang kita memandang saja dari sini, Dhi.” Sahut Kangmas Gothak sambil membelai rambut adiknya. “Itu mungkin saja sebagai bagian dari kebahagiaan dari orang-orang di Pendopo. Semoga saja menjadi ibadah yang akan menyelematkan mereka di hari nanti. Ibadah yang selalu mereka bilang sendiri, yang seperti pengikut Nabi. Tapi kita bisa melihatnya nanti, apakah orang-orang di Pendopo itu benar-benar mengikuti Nabi atau hanya mengatas-namakan Nabi saja.”

“Maksud Kangmas?”

“Nabi mengajarkan tentang kesederhanaan dalam menjalani hidup, Dhi. Sederhana dalam menikmati kebahagiaan dan sederhana dalam menikmati penderitaan.” Jawab Kangmas Gothak dalam senyuman dan keduanya pun mengamati Pendopo yang keindahannya setiap hari semakin bertambah gemerlap dan menjulang ke langit sementara di sekitarnya rumah-rumah petani semakin lama semakin rendah dimakan tanah.

Kretek, Bantul, 8 Juni 2010.
[diambil dari www.saspropam.wordpress.com]

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzib A. Junianto A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.D. Zubairi A.S. Laksana Abang Eddy Adriansyah Abdi Purmono Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W. M. Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurahman Wahid Abidah el Khalieqy Abiyyu Abu Salman Acep Zamzam Noor Achiar M Permana Ade Ridwan Yandwiputra Adhika Prasetya Adi Marsiela Adi Prasetyo Adreas Anggit W. Adrian Ramdani Afrizal Malna Afthonul Afif Agama Para Bajingan Aguk Irawan Mn Agus B. Harianto Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunarto Agus Utantoro Agus Wibowo Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Nurhasim Ahmad Sahidah Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajie Najmudin Ajip Rosidi Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Saefudin Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Alan Woods Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alhafiz K Ali Shari'ati Alizar Tanjung Alvi Puspita Alwi Karmena Amarzan Loebis Amien Kamil Amien Wangsitalaja Amiruddin Al Rahab Amirullah Amril Taufiq Gobel Amy Spangler An. Ismanto Andrea Hirata Andy Riza Hidayat Anes Prabu Sadjarwo Anett Tapai Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anne Rufaidah Anton Kurnia Anton Suparyanto Anung Wendyartaka Anwar Holid Aprinus Salam Ari Dwijayanthi Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Aris Darmawan Aris Kurniawan Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asep Yayat Askolan Lubis Asrul Sani Asvi Marwan Adam Asvi Warman Adam Audifax Awalludin GD Mualif Awaludin Marwan Bagja Hidayat Balada Bale Aksara Bambang Bujono Bambang Irawan Bambang Kempling Bambang Unjianto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Berita Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshäuser Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Bonnie Triyana Bre Redana Brunel University London Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hatees Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Burhanuddin Bella Cak Kandar Catatan Cepi Zaenal Arifin Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Cucuk Espe D Pujiyono D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Dantje S Moeis Darju Prasetya Darwin David Krisna Alka Dedy Tri Riyadi Deni Ahmad Fajar Denny JA Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Dian Hartati Dian Sukarno Dicky Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Dodi Ambardi Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Khoirotun Nisa’ Dwi Pranoto Dwicipta Edy Firmansyah Eep Saefulloh Fatah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Eko Suprianto Emha Ainun Nadjib Endah Sulwesi Endi Haryono Endri Y Enung Sudrajat Erwin Erwin Dariyanto Erwin Setia Esai Esha Tegar Putra Evan Ys Evieta Fadjar F. Aziz Manna Fadjriah Nurdiarsih Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Farida-Suliadi Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Feby Indirani Felik K. Nesi Fenny Aprilia Festival Sastra Gresik Fikri MS Firdaus Muhammad Firman Nugraha Fuad Nawawi Galang Ari P. Gampang Prawoto Ganug Nugroho Adi Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunawan Maryanto Guntur Alam Gus tf Sakai Gusti Eka H Marjohan HA. Cholil Mudjirin Hadi Napster Halim HD Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hanik Uswatun Khasanah Hans Pols Hardi Hamzah Haris del Hakim Haris Firdaus Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hawe Setiawan Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri KLM Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Heru Kurniawan Heru Nugroho Hudan Hidayat Hudan Nur Hudel Humaidiy AS Humam S Chudori I.B. Putera Manuaba Ibn Ghifarie Ibnu Rizal Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idrus Ignas Kleden Ika Karlina Idris Ilham khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indra Intisa Indra Tranggono Indrian Koto Intan Indah Prathiwie Inung AS Iskandar Noe Iskandar P Nugraha Iwan Nurdaya-Djafar Iyut Fitra J.J. Rizal Jacques Derrida Jafar Fakhrurozi Jafar M Sidik Jafar M. Sidik Jaleswari Pramodhawardani Jamal D Rahman Jamal T. Suryanata Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jean Couteau Jean-Marie Gustave Le Clezio Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ Rizal JJ. Kusni Jodhi Yudono Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Jonathan Ziberg Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Juli Jumari HS Junaidi Jusuf AN Kang Warsa Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasijanto Sastrodinomo Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Keith Foulcher Khansa Arifah Adila Khisna Pabichara Khrisna Pabichara Kirana Kejora Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristine McKenna Kritik Sastra Kukuh Yudha Karnanta Kurie Suditomo Kurniawan Yunianto Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto L. Ridwan Muljosudarmo Lan Fang Langgeng W Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Leo Kelana Leo Tolstoy Lia Anggia Nasution Linda Christanty Liza Wahyuninto LN Idayanie Lukman Santoso Az Luky Setyarini Lutfi Mardiansyah M Abdullah Badri M Aditya M Anta Kusuma M Fadjroel Rachman M. Arman AZ M. Faizi M. Harir Muzakki M. Kanzul Fikri M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Misbahuddin M. Mushthafa M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Makyun Subuki Maman S Mahayana Marcus Suprihadi Mardi Luhung Marhalim Zaini Mario F. Lawi Maroeli Simbolon S. Sn Martin Aleida Martin Suryajaya Marwanto Mashuri Matroni Matroni El-Moezany Mawar Kusuma Max Lane Media: Crayon on Paper Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Misbahus Surur Miziansyah J. Moh. Samsul Arifin Mohammad Eri Irawan Muhammad Antakusuma Muhammad Firdaus Rahmatullah Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhammd Ali Fakih AR Muhidin M. Dahlan Mukhlis Al-Anshor Mulyo Sunyoto Munawir Aziz Murnierida Pram Musa Asy’arie Mustafa Ismail N. Syamsuddin CH. Haesy Nandang Darana Nara Ahirullah Naskah Teater Nazar Nurdin Nenden Lilis A Nezar Patria Nina Herlina Lubis Ning Elia Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nobel Noor H. Dee Noval Jubbek Novelet Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nunik Triana Nur Faizah Nur Wahida Idris Nurcholish Madjid Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurman Hartono Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Obrolan Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Olivia Kristinasinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Pandu Jakasurya Parak Seni Parakitri T. Simbolon PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Pembebasan Sastra Pramoedya Ananta Toer Pramoedya Ananta-Toer Pringadi Abdi Surya Pringadi AS Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Prosa Proses Kreatif Puisi PuJa Puji Santosa Puput Amiranti N PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Rahmat Hidayat Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ranang Aji S.P. Ranggawarsita Ratih Kumala Ratna Sarumpaet Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Rengga AP Resensi Resistensi Kaum Pergerakan Revolusi RF. Dhonna Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Risang Anom Pujayanto Riswan Hidayat Riyadi KS Rodli TL Rofiqi Hasan Rojil Nugroho Bayu Aji Rukardi S Sopian S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sainul Hermawan Sajak Sakinah Annisa Mariz Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sari Oktafiana Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Sastra Liar Masa Awal Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Selo Soemardjan Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Sevgi Soysal Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siswoyo Sita Planasari A Siti Rutmawati Siti Sa’adah Sitor Situmorang Slamet Hadi Purnomo Sobih Adnan Soeprijadi Tomodihardjo Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sotyati Sri Wintala Achmad St. Sunardi Stefanus P. Elu Stevy Widia Sugi Lanus Sugilanus G. Hartha Suherman Sukardi Rinakit Sulaiman Djaya Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Surat Suripto SH Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susiyo Guntur Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi San Syafruddin Hasani Syahruddin El-Fikri Syaiful Amin Syifa Aulia Syu’bah Asa T Agus Khaidir Tasyriq Hifzhillah Tatang Pahat Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Presetyo Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Thowaf Zuharon Tia Setiadi Tita Maria Kanita Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tony Herdianto Tosa Poetra Tri Purna Jaya Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Ulfatin Ch Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Jember Urwatul Wustqo Usman Arrumy Utami Widowati UU Hamidy Veronika Ninik Vien Dimyati Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vyan Taswirul Afkar W Haryanto W. Herlya Winna W.S. Rendra Wahyu Heriyadi Wahyu Hidayat Wahyu Utomo Walid Syaikhun Wan Anwar Wandi Juhadi Warih Wisatsana Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Wayan Supartha Wendoko Wicaksono Adi William Bradley Horton Wisnu Kisawa Wiwik Widayaningtias Wong Wing King Y. Wibowo Yang Lian Yanuar Yachya Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yopie Setia Umbara Yos Rizal Suriaji Yoserizal Zein Yosi M Giri Yudhi Fachrudin Yudhi Herwibowo Yulia Permata Sari Yurnaldi Yusri Fajar Yuval Noah Harari Z. Afif Zacky Khairul Uman Zakki Amali Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae Zhou Fuyuan Zul Afrita